Rektor UIN Palu: Pelonggaran kegiatan harus diikutkan mitigasi cegah COVID

Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu, Prof Sagaf S Pettalongi menyatakan pelonggarakan kegiatan/aktivitas masyarakat di tengah pandemi COVID-19, perlu diikutkan dengan peningkatan kapasitas masyarakat terkait dengan mitigasi baik secara mandiri atau komunal, untuk pengurangan risiko penularan COVID-19.

“Mitigasi secara mandiri atau komunal ini sangat penting, sebagai bentuk ikhtiar dalam mencegah penularan COVID-19 di tengah pandemi yang belum diketahui kapan berakhirnya,” kata Prof Sagaf S Pettalongi , dihubungi dari Palu, Rabu.

UIN Palu, kata Sagaf, menilai pelonggaran aktivitas/kegiatan masyarakat memberikan dampak terhadap tingginya mobilitas masyarakat di ruang-ruang publik termasuk rumah ibadah.

Tingginya mobilitas itu, sebut dia, bila tidak diikutkan dengan mitigasi untuk membangun kesiapsiagaan pencegahan penularan COVID-19, maka kemungkinan akan berdampak pada meningkatnya kasus penularan COVID.

“Ini harus diantisipasi oleh pemerintah daerah di Sulteng, yang terdiri dari dua belas kabupaten dan satu kota,” sebutnya.

“Jadi, masyarakat harus diajarkan bagaimana siap siaga terhadap risiko penularan COVID-19,” ujarnya.

Prof Sagaf yang juga Wakil Ketua Umum MUI Provinsi Sulteng mengatakan masyarakat khususnya umat Islam akan memasuki bulan Ramadhan dan Idul Fitri, yang tentu mobilitas akan semakin meningkat, sehingga perlu antisipasi dari pemerintah daerah.

“Begitu juga dengan mudik Idul Fitri tahun ini, bila ada mudik, maka harus ada upaya pencegahan penularan yang dilakukan oleh pemerintah daerah. Olehnya, membangun mitigasi siap siaga penularan COVID-19 sangat penting,” kata Guru Besar UIN Datokarama Palu itu.

Kemudian mengenai disiplin menerapkan protokol kesehatan, ujar dia, harus tetap disosialisasikan dan diingatkan kepada masyarakat, agar tetap disiplin terapkan prokes dalam setiap beraktivitas.

“Jangan sampai kebijakan pelonggaran yang ditetapkan oleh pemerintah, dianggap bahwa COVID-19 telah tiada, sehingga prokes diabaikan,” sebutnya.

Prof Sagaf mengimbau kepada masyarakat yang belum divaksin, agar mengikuti vaksinasi.

“Jika sudah vaksinasi dosis satu, silahkan ikuti anjuran pemerintah untuk vaksinasi dosis dua dan vaksinasi lengkap,” imbuhnya.

Berdasarkan data Pusdatina COVID-19 Pemprov Sulteng tanggal 15/3 bahwa kasus positif COVID-19 bertambah 315 kasus sehingga kumulatif kasus positif COVID-19 di Sulteng berjumlah 58.676.

Sementara berdasarkan data Pemprov Sulteng masyarakat yang telah menjalani vaksinasi dosis satu berjumlah 1.882.687 jiwa atau 88,1 persen dan dosis dua berjumlah 1.088.179 jiwa atau 50.9 persen, dari total sasaran vaksinasi berjumlah 2.135.907.

sumber : humas UIN Datokarama Palu