FTIK UIN Palu turunkan mahasiswa mengajar di sekolah kekurangan guru

Fakultas Tarbiyah Ilmu Keguruan (FTIK) Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu, Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) mulai menurunkan mahasiswa untuk mengajar di sekolah dan madrasyah di wilayah Sulteng yang mengalami kekurangan guru.

“Iya, kami telah melepas 63 mahasiswa untuk membantu pemerintah dalam hal mengatasi kekurangan guru di sekolah dan madrasyah di wilayah Sulteng,” kata Wakil Dekan Bidang Akademik FTIK UIN Datokarama Dr Arifuddin M Arif, dihubungi di Palu, Jumat.

Mengatasi kekurangan guru di sekolah dan madrasyah, kata Arifuddin, menjadi satu fokus UIN Datokarama melalui FTIK. FTIK, kata dia, menggagas program mengajar dan pengabdian masyarakat bertajuk “FTIK mengajar dan mengabdi”, sebagai bentuk dukungan terhadap pemerintah daerah dalam mengatasi kekurangan guru di sekolah dan madrasyah.

Sekolah dan madrasyah yang menjadi lokasi fokus penempatan program FTIK mengajar dan mengabdi meliputi Madrasyah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 2 Palu, Madrasyah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Kota Palu, SMPN 3 Palu.

“Program FTIK mengajar dan mengabdi juga dikolaborasikan dengan pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL), sehingga dari 63 mahasiswa yang turun masing-masing 30 mahasiswa merupakan peserta PPL dan 33 mahasiswa untuk program FTIK mengajar dan mengabdi, yang semuanya terfokus pada madrasyah atau sekolah, dengan tujuan membantu sekolah yang kekurangan guru,” kata Arifuddin M Arif.

Arifuddin mengatakan program PPL adalah program rutin di setiap semester, namun program itu dikolaborasikan dengan program pengabdian masyarakat, dalam rangka mendukung program Palu Religi dalam konteks membina iman dan takqa peserta didik pada satuan pendidikan di Kota Palu.

“Kebetulan, saat ini baru SMPN 3 yang meminta FTIK untuk ikut berkontribusi dan membantu dalam sumber daya dan desain program. Dan, Insya Allah akan menyusul dikembangkan pada seluruh satuan pendidikan di Kota Palu setelah melakukan penguatan kerjasama dengan Pemkot dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan,” kata Arifuddin.

“Insya Allah siap mendukung dan mensupport program Pemerintah Kota Palu dan Pemerintah Kabupaten Sigi bahkan Pemerintah Provinsi Sulteng dalam pembinaan SDM melalui program-program akademik dan non-akademik yang sejalan dengan tri dharma perguruan tinggi. Apalagi, saat ini FTIK memang telah mencanangkan program, yang kami sebut dengan “FTIK Mengajar-FTIK Mengabdi,” sebut Arifuddin yang juga mantan konsultan Pemkot Palu pada Program Palu Kana Mapande.

Ia menjelaskan, program itu merupakan platform yang akan kami jadikan sebagai salah satu program inovatif yang mendukung kebijakan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MB-KM) yang digagas oleh oleh Kemendikbud. Bahkan, telah mendapat dari Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kemenag.

Dia menambahkan, dengan platform FTIK Mengajar-FTIK Mengabdi terdapat beberapa program ke depan ditawarkan kepada mahasiswa, seperti PPL dengan beberapa skema. Di antaranya, PPL skema I, mahasiswa mengikutinya secara regular sebagaimana biasanya. Skema II, mahasiswa bisa PPL plus pengabdian, sehingga tidak perlu lagi KKN. Skema III, PPL, plus pengabdian dan riset.

“Sehingga, ketika hasil riset mahasiswa dapat dipublikasi di jurnal minimal tersinta 4 maka mahasiswa tersebut dapat bebas riset dan ujian munaqasyah skripsi. Dan Insya Allah akan masih banyak lagi inovasi program akademik dan kelembagaan yang akan dikembangkan dengan mengadaptasi semangat Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MB-KM),” ujarnya.

sumber : humas UIN Datokarama Palu