Halal Bi Halal, Rektor ajak ASN bekerja sama kembangkan UIN Datokarama

Palu, 10/4 (UIN-DK) – Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Profesor Lukman Thahir mengajak semua Aparatur Sipil Negara (ASN) dosen dan tenaga kependidikan (Tendik), serta honorer, untuk bekerja sama mengembangkan perguruan tinggi tersebut.

“Ini momen yang sangat baik, untuk kita semua membangun dan meningkatkan kualitas hubungan kemanusiaan kita, yang berdampak pada peningkatan kinerja pengembangan UIN Datokarama,” ucap Lukman Thahir, di Palu, Kamis.

UIN Datokarama Palu melaksanakan Halal Bi Halal untuk meningkatkan kualitas hubungan sesama manusia, khususnya sesama komponenan civitas akademik perguruan tinggi tersebut.

Halal Bi Halal yang berlangsung di Lantai II Gedung Rektorat, dihadiri oleh para pejabat lingkup perguruan tinggi tersebut, dosen, dan tenaga kependidikan, serta pengurus Dharma Wanita Persatuan (DWP).


Dalam kesempatan itu, Rektor menyampaikan bahwa UIN Datokarama sebagai perguruan tinggi yang sedang mengembangkan diri, menargetkan meraih akreditasi unggul dalam upaya peningkatan kualitas mutu akademik.

Hal ini, kata Rektor, harus menjadi perhatian serius semua pejabat lingkup UIN Datokarama. Sehingga diperlukan peningkatan kinerja yang dibarengi dengan inovasi – inovasi untuk meraih target tersebut.

“Oleh karena itu, kita semua harus mengutamakan kepentingan lembaga ini, dari pada kepentingan pribadi,” imbuhnya.

Rektor mengatakan bahwa target ini, bisa diraih bila ada kerja sama yang baik dan sinergi program yang terbangun dalam sistem kerja pelayanan akademik antar semua unit.

“Kerja sama terbangun bila hubungan kita sesama manusia terus kita perbaiki dan terus ditingkatkan kualitasnya. Maka, momentum Halal Bi Halal ini, menjadi momentum penting untuk kita semua meningkatkan kualitas hubungan sesama keluarga besar UIN Datokarama,” ujarnya.

Halal bi halal merupakan tradisi setelah Idul Fitri yang hanya ada di Indonesia. Tradisi yang baik ini pertama kali dikenalkan atau digagas oleh KH Abdul Wahab Chasbullah.

Tokoh Besar NU ini diundang oleh Presiden Pertama RI Soekarno ke Istana untuk berdiskusi atas adanya pertengkaran antarpara elit politik. Maka KH Abdul Wahab Chasbullah menawarkan solusi kepada Presiden Soekarno dengan menggelar halal bi halal.

Maka, halal bi halal pertama kali dilaksanakan yakni di Istana Negara di momen Idul Fitri. Karena itu, halal bi halal menjadi tradisi penting untuk mendamaikan.***

Penulis Naskah: Muhammad Hajiji