Pemerintah beri perhatian besar terhadap pengembangan UIN Datokarama

Palu, 28/3 (UIN-DK) – Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Profesor Kiai Haji Lukman S Thahir menyatakan bahwa Pemerintah Pusat memberikan perhatian yang sangat besar terhadap pemulihan dan pengembangan UIN Datokarama di Kota Palu, Sulawesi Tengah.

“Upaya rekonstruksi untuk pemulihan UIN Datokarama setelah terdampak bencana 2018 silam, merupakan wujud nyata kehadiran dan keberpihakan Pemerintah dalam memulihkan UIN Datokarama sekaligus memulihkan dan mengembangkan pendidikan Islam di Sulteng,” kata Profesor Lukman S Thahir, di Palu, Kamis.

Pernyataan Rektor Profesor Lukman S Thahir, seiring dengan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meresmikan rehabilitasi dan rekonstruksi bangunan yang terdampak gempa bumi dan tsunami yang melanda Kota Palu pada tahun 2018 lalu.

Salah satu yang diresmikan oleh Presiden Jokowi adalah kampus UIN Datokarama, pada Selasa (26/03/2024). UIN Datokarama menjadi satu komponen yang terdampak paling parah saat gempa disertai tsunami menerjang Kota Palu pada 29 September 2018.

Saat ini UIN Datokarama telah pulih. Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) membangun sarana belajar, gedung perkuliahan, student center, auditorium, fasilitas olahraga, serta fasilitas-fasilitas pendukung lainnya

“Oleh karena itu, atas nama Rektor UIN Datokarama berserta seluruh komponen civitas akademik menyampaikan terima kasih kepada Presiden Reublik Indonesia Jokowi, yang telah memberikan perhatian kepada UIN Datokarama,” ujarnya.

Rektor mengatakan bahwa bangun gedung dan seluruh sarana yang dibangun, akan dijaga dan dirawat dengan baik untuk keberlanjutan dalam menopang proses pengembangan akademik.

Dikutip dari website Sekretariat Kabinet Republik Indonesia setkab.go.id, disebutkan bahwa Presiden Jokowi telah meresmikan Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama yang juga mengalami rekonstruksi menyeluruh dengan total anggaran mencapai Rp139,1 miliar.

Pembangunan sejumlah sarana pendukung pembelajaran menjadi bagian dari upaya rekonstruksi kembali pusat pendidikan ini.

“Rekonstruksi ini meliputi pembangunan berbagai sarana belajar, gedung perkuliahan, student center, auditorium, fasilitas olahraga, serta fasilitas-fasilitas pendukung lainnya,” kata Presiden.