Palu (UIN Datokarama) – Program Studi Akuntansi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu menggelar kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) bertema “Pelatihan Penyusunan Laporan Keuangan Masjid di Kelurahan Kabonena Palu: Transparansi dan Akuntabilitas Keuangan Masjid Mewujudkan Masjid yang Amanah dan Profesional”. Acara ini berlangsung pada Rabu, 1 Oktober 2025, di Aula Kantor Kelurahan Kabonena, Kota Palu, Sulawesi Tengah.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pengelola masjid dalam menyusun laporan keuangan yang transparan dan akuntabel, sekaligus membekali peserta dengan pengetahuan dasar akuntansi syariah yang sesuai dengan prinsip-prinsip Islam. Dalam era di mana pengelolaan dana umat semakin kompleks, pelatihan semacam ini diharapkan dapat mencegah penyalahgunaan dana dan memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap institusi masjid sebagai pusat kegiatan keagamaan dan sosial.
Acara dibuka secara resmi oleh Dekan FEBI UIN Datokarama Palu, Dr. Sagir Muhammad Amin, M.Pd.I, yang dalam sambutannya menyampaikan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari tanggung jawab akademik dosen dalam mengimplementasikan ilmu pengetahuan kepada masyarakat, khususnya dalam bidang ekonomi syariah dan manajemen keuangan lembaga keagamaan.
“Masjid tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga pusat aktivitas sosial dan ekonomi umat. Oleh karena itu, pengelolaan keuangannya harus dilakukan secara transparan, akuntabel, dan profesional agar menumbuhkan kepercayaan jamaah,” ujar Dr. Sagir.
Lebih lanjut menurut Dekan FEBI, acara ini merupakan bagian dari komitmen UIN Datokarama Palu dalam berkontribusi langsung kepada masyarakat, khususnya di wilayah perkotaan seperti Kelurahan Kabonena yang memiliki sejumlah masjid aktif.
Pelatihan ini menghadirkan pemateri ahli dari berbagai institusi. Sesi pertama diisi oleh perwakilan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI), dengan tema “Pengelolaan Keuangan Sederhana dan Waspada Aktivitas Keuangan Ilegal”. Pemateri dari OJK dan BEI diharapkan membagikan pengalaman praktis tentang cara mengelola keuangan masjid secara sederhana namun efektif, termasuk tips menghindari investasi ilegal atau skema ponzi yang sering menargetkan dana umat.
“Kami tekankan pentingnya literasi keuangan untuk mencegah kerugian, terutama di kalangan pengurus masjid yang mungkin kurang familiar dengan regulasi keuangan nasional,” kata salah seorang pemateri dari OJK yang enggan disebutkan namanya.
Sesi kedua diisi oleh dosen FEBI UIN Datokarama dengan materi “Pelatihan Akuntansi Keuangan Masjid”. Materi ini mencakup dasar-dasar akuntansi syariah, seperti pencatatan transaksi harian, penyusunan neraca, laporan arus kas, dan audit internal sederhana. Peserta diajarkan menggunakan tools sederhana seperti spreadsheet untuk menyusun laporan keuangan, serta prinsip akuntabilitas berdasarkan Al-Quran dan Hadits, seperti amanah dalam surat Al-Anfal ayat 27.
Menurut Koordinator PKM, Ketua Prodi Akuntansi Syariah FEBI UIN Datokarama, Irham Pakawaru, SE, M.SA. Ak., Acara ini diikuti pengurus masjid, takmir, dan masyarakat umum di Kelurahan Kabonena dan sekitarnya. Sekitar 50-100 peserta yang hadir, termasuk perwakilan dari Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) setempat. Panitia menyediakan materi pelatihan dalam bentuk modul digital dan sertifikat bagi peserta yang menyelesaikan sesi. Kegiatan dimulai pukul 08.00 WITA hingga 12.00 WITA.
Latar belakang pelatihan ini tak lepas dari isu transparansi keuangan masjid yang semakin menjadi perhatian publik. Di Indonesia, masjid sering menjadi penerima dana umat dalam jumlah besar, namun tidak jarang ditemui kasus ketidakakuratan laporan yang menyebabkan konflik internal. Menurut data dari Kementerian Agama RI, lebih dari 80% masjid di daerah perkotaan belum menerapkan standar akuntansi yang baik, sehingga pelatihan seperti ini dianggap krusial untuk membangun ekosistem keuangan yang sehat.
UIN Datokarama, sebagai salah satu universitas Islam negeri di Sulawesi Tengah, telah rutin menyelenggarakan PKM serupa sejak berdiri pada 2015. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam khususnya fokus pada pengembangan akuntansi syariah, yang mengintegrasikan prinsip ekonomi Islam dengan praktik modern. Kolaborasi dengan OJK dan BEI dalam acara ini menandai langkah maju dalam sinergi antara akademisi, regulator, dan masyarakat.
Diharapkan, pelatihan ini tidak hanya meningkatkan keterampilan pengelola masjid, tapi juga menjadi model bagi wilayah lain di Kota Palu untuk mewujudkan masjid yang amanah dan profesional.