Palu, 23/10 (UIN Palu) – Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama dan Bank Indonesia (BI) Perwakilan Provinsi Sulawesi Tengah bersinergi untuk mengoptimalkan implementasi salah satu Asta Protas Kementerian Agama yaitu Ekoteologi dalam kerangka pembangunan ekonomi berkelanjutan.
Lewat sinergi tersebut, BI Sulteng memberikan dukungan bibit pohon eboni (Diospyros celebica Bakh), yang merupakan spesies pohon penghasil kayu hitam, yang sangat mahal dan merupakan flora endemik Pulau Sulawesi.
Dukungan berupa bibit pohon eboni tersebut, diserahkan langsung oleh pihak BI kepada UIN Datokarama diterima oleh Rektor Profesor Lukman Thahir didampingi Wakil Rektor Bidang Kerja Sama Dr Faisal Attamimi, berlangsung di Ruangan Rektor UIN Datokarama, di Kota Palu, Kamis (23/10).
Rektor Profesor Lukman Thahir mengemukakan bahwa kolaborasi didasari oleh kesadara antara UIN Datokarama dengan BI Sulteng sangat penting, dengan misi membawa pesan bahwa tantangan lingkungan dan ekonomi harus dijawab melalui pendekatan yang holistik.
Sementara Ekoteologi sebuah konsep yang mengaitkan ajaran agama Islam dengan etika lingkungan dipandang sebagai fondasi kuat untuk menumbuhkan kesadaran kolektif.
“Kampus memiliki peran sentral dalam mencetak sumber daya manusia yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga memiliki kesadaran ekologis berbasis nilai-nilai ketuhanan. Melalui kerja sama dengan BI, kami ingin memastikan bahwa konsep Ekoteologi ini tidak hanya berhenti di ruang kelas, namun terwujud dalam kebijakan dan praktik ekonomi nyata di masyarakat,” ujar Profesor Lukman.
Profesor Lukman mengapresiasi BI Sulteng yang telah bersedia mendukung upaya optimalisasi implementasi ekoteologi di wilayah Sulteng.
Bagi BI Sulteng, sinergi untuk mengoptimalkan implementasi ekoteologi, merupakan salah satu inisatif Bank Indonesia mendukung kelangsungan pembangunan ekonomi berkelanjutan.
Dalam konteks ini, BI Sulteng tidak hanya memberikan dukungan kepada UIN Datokarama, melainkan juga kepada beberapa perguruan tinggi di Sulawesi Tengah dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Hal ini diharap menjadi program berkelanjutan serta menginspirasi komponen dan elemen lainnya untuk mereplikasi sinergi tersebut dalam berbagai kegiatan.****
Sumber: Humas UIN Datokarama




