Riset: Media sosial sarana penting menyebarkan dakwah dan pendidikan Islam

Sebuah riset menunjukkan bahwa media sosial kini memainkan peran krusial sebagai alat untuk menyebarkan dakwah dan pendidikan Islam. Temuan ini menegaskan pergeseran paradigma dalam komunikasi keagamaan, di mana ruang-ruang digital menjadi medan yang efektif untuk menjangkau audiens yang lebih luas, terutama generasi muda.

Riset ini dilakukan oleh tiga orang akademisi UIN Datokarama yaitu Anas, Yusra, dan Sagir M Amin. Dengan pendekatan kualitatif, studi ini menganalisis berbagai platform media sosial dalam konteks penyebaran nilai-nilai Islam dan pendidikan agama. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa media sosial memiliki potensi besar untuk menunjang aktivitas dakwah dan pendidikan agama Islam dengan cara yang lebih interaktif, menarik, dan mudah diakses.

Berdasarkan hasil riset, ditemukan bahwa generasi milenial sebagai pengguna dominan media sosial memberikan potensi besar untuk penyebaran nilai-nilai Islam melalui konten yang kreatif dan sesuai dengan minat mereka. Penting untuk memastikan bahwa konten dakwah dirancang dengan baik, berkualitas tinggi, dan relevan dengan kebutuhan audiens untuk mengimbangi konten negatif yang tersebar di media sosial. Dengan memahami karakteristik unik generasi milenial dan memanfaatkan media sosial secara efektif, pesan dakwah dapat lebih mudah diterima dan diinternalisasi oleh audiens muda yang aktif di dunia digital.

Dalam konteks dakwah Islam, (Mustika, 2022) mengkaji pemanfaatan media sosial sebagai sarana menyebarkan kebaikan tanpa diskriminasi. Ia menyoroti potensi media sosial dalam memudahkan akses informasi dakwah serta faktor negatif seperti penyebaran konten permusuhan dan kekerasan. Penelitian (Febriani & Desrani, 2021)juga menganalisis efektivitas penggunaan media online, termasuk media sosial, sebagai sarana dakwah yang prospektif dan efisien.

Tantangan Literasi Digital dalam Pemanfaatan Media Sosial Meskipun media sosial menawarkan banyak peluang positif, terdapat pula tantangan yang harus dihadapi dalam pemanfaatkannya sebagai sarana pendidikan dan dakwah Islam. Salah satu tantangan utama adalah masalah literasi digital, terutama di kalangan generasi milenial yang cenderung mahir dalam penggunaan teknologi namun belum tentu melek informasi secara kritis (Iswanto et al., 2019).

(Mohammad Fadhillah Zein, n.d.) mencatat banyaknya konten negatif di media sosial yang harus diwaspadai, seperti penyebaran informasi menyesatkan, ujaran kebencian, dan konten radikal. Hal ini menuntut strategi literasi digital yang tepat agar generasi milenial dapat memanfaatkan media sosial secara bijak dan produktif dalam konteks pendidikan dan dakwah Islam.

Potensi Dakwah Melalui Media Sosial

Generasi milenial sangat aktif di berbagai platform media sosial seperti Facebook, Instagram, Twitter, dan TikTok. Mereka menggunakan media sosial sebagai sumber utama informasi dan komunikasi. Aktivitas tinggi ini menunjukkan bahwa media sosial memiliki potensi besar untuk dijadikan alat dakwah yang efektif(Ummah, 2020). Media sosial memberikan peluang besar untuk berdiskusi tentang agama dan membangun komunitas virtual yang berfokus pada nilai-nilai Islam. Dalam konteks ini, media sosial dapat menjadi ruang bagi generasi milenial untuk mengeksplorasi dan memperdalam pemahaman mereka tentang Islam melalui interaksi dan diskusi yang dinamis.

Kreativitas dan Format Konten

Salah satu keunggulan media sosial adalah kemampuannya untuk menggunakan format konten yang beragam dan kreatif. Penggunaan format kreatif seperti gambar, video, cerita, dan meme dapat meningkatkan daya tarik pesan dakwah. Generasi milenial cenderung lebih responsif terhadap konten visual dan bergerak, yang dapat membuat pesan dakwah lebih mudah diterima dan diinternalisasi. Konten visual dan interaktif ini memungkinkan dakwah untuk beradaptasi dengan tren dan preferensi konten yang berkembang di media sosial, menjadikan pesan-pesan keagamaan lebih relevan dan menarik bagi audiens muda (Efendi et al., 2023).

Peran Media Sosial dalam Dakwah

Media sosial memungkinkan pesan dakwah mencapai audiens yang lebih luas dan beragam. Ini membantu dalam mengatasi kesalahpahaman dan stereotip tentang Islam serta melawan pesan radikal dan ekstrem yang mungkin muncul di media sosial(Setianto, 2019). Konten dakwah yang positif dan informatif dapat membantu audiens dalam membuat pilihan yang lebih baik dalam konsumsi konten digital serta membangun lingkungan yang lebih positif di dunia maya. Dengan menyebarkan pesan-pesan yang membangun dan edukatif, media sosial dapat menjadi alat yang ampuh untuk memperkuat pemahaman agama dan memperbaiki citra Islam di mata dunia(Syakur et al., 2021).

Penggunaan Teknologi Digital Informasi

Media sosial menjadi media komunikasi dan informasi yang berdampak dalam penyebaran ajaran Islam, baik di Indonesia maupun di dunia. Platform seperti YouTube, Instagram, Facebook, WhatsApp TikTok, dan Twitter digunakan secara luas untuk menyampaikan pesan-pesan dakwah. Teknologi digital memudahkan proses penyampaian pesan dakwah melalui penggunaan aplikasi dan situs web yang terkait dengan pendidikan Islam, seperti Alquran digital dan akun-akun dakwah. Kemudahan akses ini memungkinkan generasi milenial untuk belajar dan memahami ajaran Islam dengan cara yang lebih fleksibel dan sesuai dengan gaya hidup mereka yang serba cepat(Surbakti et al., 2023).

Dampak Positif dan Negatif

Meskipun media sosial memiliki potensi besar untuk dakwah, ada tantangan yang perlu dihadapi. Media sosial memudahkan penyampaian dakwah namun juga memiliki dampak negatif jika tidak digunakan dengan bijak. Refraksi atau penyimpangan dari ajaran pendidikan Islam bisa terjadi jika pemanfaatan media tidak dilakukan dengan tepat. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa konten dakwah dirancang dengan baik, berkualitas tinggi, dan relevan dengan kebutuhan audiens. Konten yang positif dan informatif dapat membantu audiens dalam membuat pilihan yang lebih baik dalam konsumsi konten digital, menghindari informasi yang menyesatkan atau ekstrem(Wahyuni & Harahap, 2023).

Sumber: https://jurnal.uindatokarama.ac.id/

 

Bagikan post ini