Perkuat Mutu Pendidikan, Dosen FEBI UIN Datokarama Palu Ikuti Bimbingan Teknis RPS Berbasis OBE

Palu (UIN Datokarama) – Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu menggelar Bimbingan Teknis Penyusunan Rencana Pembelajaran Semester (RPS) berbasis Outcome Based Education (OBE) di Aula FEBI, Kamis-Jum’at (25-26/9). Acara bertema “Transformasi Pembelajaran Melalui RPS Berbasis OBE: Menyongsong Lulusan Unggul, Kompeten dan Berkarakter” ini diikuti oleh puluhan dosen dan staf pengajar dari berbagai program studi di bawah naungan fakultas, sebagai upaya memperkuat kualitas pendidikan di tengah tuntutan era digital dan globalisasi ekonomi syariah.

Acara yang berlangsung sejak pukul 08.00 Wita hingga sore hari ini dipandu oleh Rafiq Badjeber, M.Pd, Kepala Pusat Pengembangan Kurikulum dan Sumber Daya Manusia (SDM) Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) UIN Datokarama Palu. Dengan pengalaman mendalam di bidang pengembangan kurikulum, Badjeber menyampaikan materi utama yang menyoroti prinsip-prinsip OBE sebagai fondasi penyusunan RPS yang efektif.

“OBE bukan sekadar tren, melainkan revolusi dalam pendidikan tinggi yang menempatkan mahasiswa sebagai pusat proses belajar. Melalui RPS berbasis OBE, kita memastikan setiap mata kuliah tidak hanya menyampaikan pengetahuan, tapi juga membentuk kompetensi nyata yang siap diterapkan di dunia kerja,” ujar Rafiq Badjeber.

Hadir sekitar 40 peserta, termasuk dekan FEBI, Dr. Sagir Muhammad Amin, M.Pd.I yang secara resmi membuka acara. Dalam sambutannya, Sagir M. Amin menekankan urgensi transformasi ini di tengah dinamika Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam yang terus berkembang. FEBI UIN Datokarama, yang didirikan pada 2007 sebagai cikal bakal program studi Ekonomi Syariah, kini telah berkembang menjadi salah satu fakultas unggulan di Sulawesi Tengah dengan akreditasi program studi “Baik Sekali” dari Lembaga Akreditasi Mandiri Ekonomi dan Manajemen Islam (LAMEMBA).

“Kami bangga dengan prestasi ini, tapi tantangan terbesar adalah memastikan lulusan kami tidak hanya kompeten secara teknis, tapi juga unggul dalam karakter Islami. OBE menjadi kunci untuk mewujudkan itu semua,” kata Sagir M. Amin, merujuk pada visi fakultas yang menargetkan lulusan siap bersaing di pasar global halal economy.

Bimbingan teknis ini terbagi menjadi beberapa sesi utama. Dimulai dengan pemaparan konsep dasar OBE, Badjeber menjelaskan bahwa pendekatan ini berfokus pada capaian pembelajaran (learning outcomes) yang terukur dan berorientasi hasil, sebagaimana didefinisikan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Indonesia. OBE, yang mulai diterapkan secara luas di perguruan tinggi negeri sejak 2010-an, menekankan tiga prinsip inti: kejelasan outcome, desain pembelajaran yang mendukung, serta penilaian autentik yang menilai kemampuan mahasiswa secara holistik.

Sesi selanjutnya membahas mekanisme penyusunan RPS secara praktis. Peserta dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil untuk workshop, di mana mereka menyusun contoh RPS untuk mata kuliah seperti “Ekonomi Islam Makro” dan “Manajemen Zakat”. Badjeber memandu dengan telaten, menyoroti pentingnya alignment antara tujuan mata kuliah (Course Learning Outcomes/CLO), materi pokok, metode pengajaran, dan rubrik penilaian.

“Jangan sampai RPS hanya dokumen formal; ia harus menjadi peta jalan yang hidup, yang memungkinkan dosen berinovasi sambil tetap mencapai target outcome,” tegasnya, sambil membagikan template digital berbasis Google Sheets yang telah dikembangkan oleh tim LPM.

Latar belakang acara ini tidak lepas dari komitmen UIN Datokarama Palu sebagai perguruan tinggi Islam negeri yang berorientasi pada integrasi ilmu pengetahuan dan nilai-nilai keislaman.

Manfaat OBE bagi FEBI terasa nyata dalam konteks ekonomi syariah yang sedang berkembang pesat di Indonesia. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), sektor ekonomi Islam tumbuh 6,7% per tahun, menciptakan peluang kerja bagi lulusan yang kompeten di bidang fintech syariah dan sustainable finance. Namun, tantangan utama adalah kesenjangan antara kurikulum tradisional dan kebutuhan industri. OBE menjawab itu dengan pendekatan results-oriented, di mana setiap RPS dirancang untuk menghasilkan lulusan yang tidak hanya paham teori, tapi juga mampu beradaptasi dengan perubahan. Di FEBI, ini berarti menyiapkan mahasiswa untuk menjadi entrepreneur halal atau auditor syariah yang berkarakter amanah, sebagaimana diamanatkan dalam tema acara.

Acara hari pertama ditutup dengan sesi tanya jawab yang ramai, di mana peserta mendiskusikan tantangan implementasi seperti keterbatasan fasilitas digital atau resistensi terhadap perubahan. Rafiq Badjeber mengatakan bahwa pada hari jum’at akan diisi dengan materi teknis, serta menjanjikan follow-up berupa monitoring dan evaluasi RPS pada semester mendatang. Dekan Sagir M. Amin  menutup dengan doa bersama, menekankan bahwa transformasi ini adalah ibadah untuk mencetak generasi umat yang unggul.

Bagikan post ini