Palu, 28/9 (UINDAK) – Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah melalui Dinas Pendidikan Sulteng berkolaborasi dengan Fakultas Tarbiyah Ilmu Keguruan (FTIK) Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama melaksanakan program Pendidikan Profesi Guru (PPG) khusus guru Pendidikan Agama Islam (PAI) tahun 2025.
Kolaborasi dua instansi tersebut ditandai dengan penandatanganan naskah perjanjian kerja sama, antara Yudiawati V Windarrusliana selaku Kepala Dinas Pendidikan Sulteng, dengan Profesor Saepuddin Mashuri selaku Dekan FTIK UIN Datokarama. Naskah perjanjian kerja sama ditandatangani dua pihak tersebut, pada acara pengukuhan guru profesional melalui program PPG, di UIN Datokarama Palu, Ahad.
“Kerja sama ini merupakan bentuk komitmen Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah (Pemprov Sulteng) untuk meningkatkan kualitas pendidikan di daerah,” Yudiawati V Windarrusliana.
Melalui kerja sama tersebut, Dinas Pendidikan Sulteng akan mengirim 120 orang Guru PAI untuk mengikuti program PPG, yang diselenggarkan oleh Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) atau FTIK UIN Datokarama.
Yudiawati V. Windarrusliana mengapresiasi UIN Datokarama yang telah berkontribusi membantu Pemprov Sulteng dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa, salah satunya melalui program PPG.
Sementara itu, Dekan FTIK UIN Datokarama Profesor Saepuddin Mashuri mengapresiasi Dinas Pendidikan Provinsi Sulteng yang telah melibatkan FTIK atau LPTK UIN Datokarama dalam pembinaan dan pengembangan keterampilan guru dalam pembelajaran melalui PPG.
Pembelajaran dalam PPG, ujar Profesor Saepuddin, menekankan pada aspek kompetensi guru di antaranya meliputi kompetensi pedagogik, profesional, kepribadian, dan kompetensi sosial.
Selain pada empat aspek tersebut, Profesor Saepuddin menyatakan bahwa guru sebagai figur sentral dalam dunia pendidikan, bukan hanya sebagai pengajar, tetapi juga pendidik, teladan, dan inspirator.
“Maka dalam implementasi pembelajaran program PPG, juga akan dikuatkan pada aspek afeksi. Sehingga guru benar – benar bisa menginsipirasi siswa,” ujarnya.
“Karena guru yang baik adalah guru yang selalu dirindukan siswanya, bukan karena materi yang disampaikan, tetapi karena ketulusan, kasih sayang, empati berbasis CINTA yang telah mereka pancarkan,” ungkapnya.***
Sumber: Humas UIN Datokarama