OPINI : SERTIFIKASI ISO DAN URGENSINYA DALAM TATA KELOLA UIN DATOKARAMA PALU

Dalam era globalisasi pendidikan, perguruan tinggi dituntut tidak hanya menghasilkan lulusan berkualitas, tetapi juga membangun sistem tata kelola yang akuntabel, transparan, dan berorientasi pada perbaikan berkelanjutan. Salah satu instrumen yang semakin relevan adalah sertifikasi ISO (International Organization for Standardization), khususnya ISO 9001 tentang manajemen mutu, dan ISO 21001 yang dikhususkan untuk organisasi kependidikan. Sertifikasi ini bukan sekadar formalitas administratif, tetapi memiliki urgensi strategis bagi keberlangsungan perguruan tinggi.

ISO 9001 menekankan pada sistem manajemen mutu berbasis proses. Implementasinya di perguruan tinggi membantu menstandarkan mekanisme pelayanan pendidikan, penelitian, hingga administrasi. Hal ini meningkatkan konsistensi layanan dan mengurangi ketergantungan pada individu. Hal ini karena perguruan tinggi sering menjadi sorotan publik terkait efektivitas tata kelola. Sertifikasi ISO menuntut dokumentasi, audit internal, dan evaluasi berkala, sehingga transparansi meningkat. Dalam konteks ini ISO berkontribusi dalam membangun budaya akuntabilitas di lingkungan pendidikan tinggi.

ISO diakui secara internasional. Dengan memperoleh sertifikasi ini, perguruan tinggi memiliki nilai tambah dalam menjalin kolaborasi global dan menarik mahasiswa internasional. Kementerian Pendidikan di beberapa negara bahkan menjadikan ISO sebagai indikator mutu kelembagaan.

Meski bermanfaat, penerapan ISO bukan tanpa hambatan. Resistensi budaya organisasi, keterbatasan sumber daya, dan beban administratif sering menjadi kendala. Oleh karena itu, keberhasilan implementasi ISO sangat bergantung pada komitmen pimpinan perguruan tinggi.

Perguruan tinggi yang mampu mengintegrasikan ISO dengan standar nasional akreditasi akan memiliki sistem tata kelola yang lebih kokoh. Sinergi antara ISO 9001, ISO 21001 (untuk organisasi pendidikan), dan regulasi akreditasi nasional dapat memperkuat daya saing perguruan tinggi di tingkat global maupun lokal.

Implementasi ISO sangat dibutuhkan dalam pencapaian visi UIN Datokarama Palu “Terdepan dalam pengelolaan dan pengembangan perguruan tinggi Islam di Asia Tenggara berbasis integrasi ilmu, kewirausahaan dan kearifan lokal yang berwawasan Islam moderat.” Visi ini hanya akan menjadi mimpi yang tak pernah tercapai jika tidak dibarengi dengan sistem tata kelola organisasi yang akuntabel, transparan, dan berorientasi pada perbaikan berkelanjutan.

Di samping itu, implementasi ISO menjadi instrument yang sejalan dengan sistem penjaminan mutu pendidikan tinggi, sebagaimana yang ditetapkan dalam Permendiktisaintek Nomor 39 Tahun 2025. Dalam konteks ini, sertifikasi ISO sangat relevan karena:

  • Memperkuat Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI): ISO menyediakan kerangka dokumentasi, monitoring, dan evaluasi mutu internal yang sejalan dengan Permendikti.
  • Mendukung Sistem Penjaminan Mutu Eksternal (SPME/Akreditasi): Lembaga akreditasi nasional dan internasional menilai konsistensi mutu; ISO memberi bukti nyata bahwa universitas memiliki standar global.
  • Orientasi Perbaikan Berkelanjutan: Permendikti menekankancontinuous improvement—yang juga merupakan prinsip utama dalam ISO.
  • Sinergi Nasional–Internasional: Dengan ISO, UIN Datokarama tidak hanya memenuhi regulasi nasional, tetapi juga memproyeksikan diri ke panggung regional dan global.

Urgensi sertifikasi ISO dalam tata kelola UIN Datokarama Palu tidak bisa dipandang sebelah mata. ISO memberikan kerangka kerja yang sistematis untuk menjamin mutu, meningkatkan akuntabilitas, serta memperkuat daya saing internasional. Namun, keberhasilannya menuntut komitmen manajerial, investasi sumber daya, dan perubahan budaya organisasi. Dengan demikian, sertifikasi ISO seharusnya dipandang bukan sebagai beban administratif, melainkan sebagai instrumen strategis menuju tata kelola perguruan tinggi yang modern dan berkelanjutan.***

Penulis : Dr Hamka M.Ag

Bagikan post ini