Opini – Mahasiswa dan Tantangan Wirausaha Digital di Era 2025

Penulis : Abdul Jalil, S.E., M.M
Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, UIN Datokarama Palu

“Mahasiswa FEBI harus menjadi pelopor wirausaha digital yang tidak hanya cerdas secara teknologi, tetapi juga berakhlak dalam berbisnis”

 

Mahasiswa sebagai Penggerak Transformasi Ekonomi Digital

Tahun 2025 menjadi babak baru bagi generasi mahasiswa Indonesia. Arus digitalisasi yang semakin cepat menuntut perubahan cara berpikir, bekerja, dan berkreasi. Dunia kerja tidak lagi hanya menunggu peluang, tetapi menciptakan peluang baru melalui inovasi. Di tengah perubahan itu, mahasiswa ditantang untuk bertransformasi dari job seeker menjadi job creator, memanfaatkan teknologi digital sebagai sarana untuk berwirausaha dan berkontribusi bagi perekonomian umat.

Revolusi digital menghadirkan peluang besar: e-commerce, digital content creation, halal digital marketing, dan berbagai model bisnis daring yang dapat dikelola secara fleksibel dan kreatif. Namun di balik peluang itu, ada tantangan nyata: ketahanan mental, disiplin, dan konsistensi. Banyak ide bisnis mahasiswa yang bagus, tetapi berhenti di tengah jalan karena kurangnya manajemen waktu, pengetahuan pasar, dan kemampuan adaptif menghadapi perubahan algoritma digital.

Etika dan Spirit Islam dalam Wirausaha Digital

Sebagai mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, orientasi kewirausahaan tidak semata mencari keuntungan, tetapi juga menegakkan nilai-nilai Islam dalam praktik bisnis. Prinsip amanah, keadilan, dan maslahah harus menjadi fondasi utama dalam setiap aktivitas digital. Wirausaha berbasis syariah menuntut integritas: tidak boleh ada manipulasi data, promosi menyesatkan, atau praktik riba terselubung dalam transaksi daring.

Oleh karena itu, mahasiswa FEBI perlu memahami dua hal sekaligus: teknologi dan etika. Penguasaan digital marketing, branding, dan financial literacy harus diimbangi dengan pemahaman tentang hukum muamalah, akad jual beli daring, dan prinsip halal-haram dalam inovasi digital. Dengan kombinasi itu, wirausaha mahasiswa bukan hanya kreatif, tetapi juga berkeadilan dan membawa keberkahan.

Peran FEBI UIN Datokarama Palu

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) memiliki peran strategis untuk membangun ekosistem kewirausahaan digital di lingkungan kampus. Melalui Inkubator Bisnis Syariah dan program pelatihan digital entrepreneur, mahasiswa diarahkan untuk mengembangkan usaha nyata yang berdaya saing. Pendampingan dari dosen dan mitra industri menjadi kunci agar setiap ide bisnis mahasiswa dapat bertransformasi menjadi produk unggulan berbasis nilai Islam.

Penutup: Digitalisasi sebagai Dakwah Ekonomi

Kewirausahaan digital bukan hanya tentang ekonomi, tetapi juga bentuk dakwah sosial. Setiap konten, produk, atau layanan yang membawa manfaat dan kejujuran adalah bagian dari kontribusi terhadap pembangunan umat. Mahasiswa FEBI harus hadir sebagai generasi digitalpreneur yang berkarakter — cerdas, inovatif, dan beretika. Dengan semangat kolaborasi dan nilai Islam yang kuat, mereka dapat membangun ekonomi yang mandiri, berdaya saing, dan membawa kemaslahatan b

Bagikan post ini