Mahasiswa Prodi HK Fasya UIN Palu gandeng Margarito Kamis bahas peradaban hukum

Palu, 19/11 (UIN Palu) – Mahasiswa Univeristas Islam Negeri (UIN) Datokarama khususnya yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Program Studi Hukum Keluarga Fakultas Syariah, menggandeng Pakar Hukum Tata Negara Indonesia Margarito Kamis untuk membahas tentang pembangunan peradaban hukum.

Pembahasan mengenai peradaban hukum, dibahas dalam seminar nasional tentang “Membangun Peradaban Hukum Melalui Pendidikan: Menuju Generasi Melek Aturan, Anti Perundungan dan Anti Korupsi”. Margarito Kamis bertindak sebagai narasumber utama dalam seminar tersebut yang dihadiri oleh sivitas akademik UIN Datokarama.

Seminar nasional tersebut terselenggara berkat kolaborasi mahasiswa dengan UIN Datokarama, serta dengan Pemerintah Kota Palu dan para sponsor kegiatan.

“Saya inginkan, saya rindu, lahir pakar hukum dari UIN. Saya bahkan merasa orang UIN itu lebih pintar daripada kami yang belajar hukum di perguruan tinggi umum,” kata Margarito Kamis.

Dalam pesannya melalui aplikasi zoom, Margarito menyampaikan apresiasi mendalam kepada civitas akademika UIN Datokarama Palu. Ia berharap kampus UIN Datokarama mampu melahirkan pakar-pakar hukum yang bukan hanya kuat secara akademik, tetapi juga tajam dalam melihat realitas sosial dan hukum.

Margarito mengaku bahwa dalam memahami berbagai persoalan hukum, dirinya lebih banyak menggunakan perspektif hukum Islam. Menurutnya, banyak sarjana hukum umum tidak memahami akar dan alasan filosofis dari konsep-konsep yang mereka pelajari, sementara mahasiswa UIN memiliki kedalaman wawasan itu.

Dalam memahami berbagai persoalan hukum, menurutnya, banyak sarjana hukum umum tidak memahami akar dan alasan filosofis dari konsep-konsep yang mereka pelajari, sementara mahasiswa UIN memiliki kedalaman wawasan keilmuan hukum yang diintegrasikan antara hukum Islam dan Hukum Umum yang lebih sekuler dan memahami hukum yang bersumber dari pemikiran barat. Orang UIN pasti paham. Selain Al-Qur’an dan hadis, urusan hukum dan fikih adalah bikinan manusia.

“Orang UIN pasti paham. Selain Al-Qur’an dan hadis, urusan hukum dan fikih adalah bikinan manusia. Inti penegakan hukum itu interpretasi,” katanya.

Ia juga menyebut bahwa salah satu tokoh yang memperluas pandangannya mengenai hukum sekuler adalah Quraish Shihab. “Yang pertama kali membantu saya membicarakan hukum sekuler adalah buku Quraish Shihab. Saya hanya paham tafsir dari membaca, tapi tidak paham takwil,” ucapnya.

Margarito lalu menegaskan pesan khusus kepada sivitas akademika UIN, agar tidak terlalu larut dalam isu-isu politik praktis.

Beralih pada pandangan historis, Margarito menekankan kembali bahwa hukum adalah produk kreasi manusia dan selalu berada dalam tarik-menarik kepentingan. Ia menyebut belajar sejarah hukum, mulai dari Babilonia hingga Romawi, membuatnya memahami bahwa hukum tidak pernah netral.

“Saya mengajak kita, bacalah. Hanya dengan membaca kita mengerti. Hukum adalah kreasi manusia. Peradaban bergantung pada manusianya, maka kita harus mengerti manusianya,” ujarnya.

Rektor UIN Datokarama Profesor Lukman Thahir menyambut baik inisiatif mahasiswa Prodi HK. Ia menyatakan bahwa kegiatan semacam ini sangat relevan untuk mencetak sarjana hukum yang tidak hanya unggul secara akademis tetapi juga memiliki kesadaran sosial dan komitmen terhadap moralitas hukum.

“Kolaborasi ini membuka cakrawala berpikir mahasiswa kami, terutama dalam melihat Hukum Keluarga tidak hanya dari perspektif formal undang-undang perkawinan, tetapi juga dari kontribusinya dalam membangun peradaban keluarga dan masyarakat yang berkeadilan,” ujarnya.

Sementara itu, Dekan Fakultas Syariah UIN Datokarama Muhammad Syarif Hasyim menambahkan seminar nasional tersebut menjadi momentum penting bagi mahasiswa untuk berdialog langsung dengan tokoh nasional, memicu semangat penelitian, dan meningkatkan kualitas diskursus akademik di lingkungan fakultas.

Kegiatan diskusi ilmiah ini diakhiri dengan sesi tanya jawab yang interaktif, menunjukkan antusiasme tinggi dari para mahasiswa UIN Datokarama dalam menggali ilmu langsung dari sumbernya.***

Sumber: Humas UIN Datokarama

 

Bagikan post ini