Aceh (Kemenag) — Wakil Menteri Agama Romo Muhammad Syafi’i, menegaskan posisi organisasi perempuan sebagai mitra strategis Kementerian Agama dalam memperkuat pembangunan dan kemandirian ekonomi umat. Sinergi itu antara lain dalam rangka menyukseskan program pemberdayaan, khususnya di sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Hal ini disampaikan Wamenag saat memberikan arahan pada Pelantikan Pengurus Wilayah Aceh Forum Silaturahmi Ummi Muslimah Indonesia (Fahmi Ummi) dan Pengukuhan Pengurus Daerah Kabupaten/Kota se-Aceh di Anjong Mon Mata, Banda Aceh, Sabtu (27/09/2025). Acara yang mengangkat tema “Peran Fahmi Ummi dalam Pemberdayaan UMKM dan Zakat untuk Kemakmuran Negeri” ini selaras dengan visi pemerintah untuk mewujudkan masyarakat yang berdaya.
“Fahmi Ummi memiliki pilar Ekonomi Syariah dan UMKM sebagai salah satu fokus utamanya. Ini adalah bentuk dakwah melalui tindakan nyata,” ujar Wamenag yang juga Ketua Dewan Pembina PP Fahmi Ummi.
“Kami di Kementerian Agama memandang model pemberdayaan seperti ini sebagai mitra yang sangat efektif untuk memastikan program pemerintah hadir dan tersampaikan langsung kepada masyarakat,” lanjutnya.
Wamenag menjelaskan bahwa kolaborasi ini telah terjalin hingga ke tingkat kementerian lain. Ia menyebutkan adanya rencana penandatanganan MoU antara Fahmi Ummi dengan Kementerian Koperasi dan UMKM, serta komunikasi yang telah terjalin dengan Menteri Koperasi untuk pembentukan koperasi di bawah naungan Fahmi Ummi. Langkah ini, menurutnya, akan memfasilitasi pendampingan modal dan pelatihan bagi para anggota.
Dukungan serupa juga datang dari pemerintah daerah. Perwakilan Gubernur Aceh dalam sambutannya menyatakan bahwa organisasi perempuan seperti Fahmi Ummi adalah mitra strategis yang sangat dibutuhkan. “Pemerintah Aceh menyadari sepenuhnya bahwa pembangunan daerah tidak bisa hanya ditopang oleh pemerintah. Dibutuhkan partisipasi masyarakat, termasuk organisasi perempuan yang mampu menjadi mitra strategis,” ujarnya.
Dengan semangat “Muslimah Taat, UMKM Kuat, Indonesia Hebat”, Wamenag berharap kepengurusan Fahmi Ummi Aceh yang baru dilantik dapat menjadi motor penggerak ekonomi syariah di tingkat akar rumput, memastikan produk-produk UMKM tidak hanya berdaya saing, tetapi juga terjamin kehalalannya sesuai syariah.
“Kementerian Agama siap bersinergi penuh. Melalui kolaborasi yang kuat, kita wujudkan kemandirian ekonomi umat dan kemakmuran negeri,” tutup Wamenag.
Usai pelantikan, Wamenag Romo Muhammad Syafi’i, didampingi Plt Ketua Umum Fahmi Ummi, Maya Suhasni Siregar, Ketua Dewan Penasihat Fahmi Ummi Aceh, T.A Khalid, serta seluruh jajaran pengurus Fahmi Ummi Aceh, meninjau langsung stan-stan UMKM yang berjejer di area depan Anjong Mon Mata.
Sebagai bentuk dukungan nyata, Wamenag memborong produk dagangan dari semua stan yang ada. Wamenag tampak sangat antusias berdialog dengan para pelaku UMKM, memberikan semangat, serta mengapresiasi beragam produk olahan yang ditampilkan. Aksi ini menjadi bukti komitmen dan dukungan penuh Wamenag terhadap penguatan ekonomi umat melalui UMKM.
Sumber: Menag RI