Banda Aceh (Kemenag) — Kementerian Agama meminta Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) harus menjadi bagian penting dalam mewujudkan visi pembangunan nasional Presiden Prabowo Subianto melalui Asta Cita, khususnya di bidang pendidikan dan ketahanan nasional.
Hal itu disampaikan Wakil Menteri Agama RI, Romo Muhammad Syafii dalam kuliah umum bertajuk “Pengembangan PTKIN dalam Perspektif Asta Cita Presiden di Bidang Pendidikan” di Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry, Banda Aceh, Jumat (26/9/2025).
“PTKIN bukan hanya menara gading. Ia adalah benteng intelektual yang menumbuhkan Islam moderat, mencegah radikalisme, serta memperkuat ketahanan ideologi bangsa. Kerukunan adalah syarat mutlak pembangunan,” ujar Romo Syafi’i.
Menurutnya, Asta Cita Presiden Prabowo menempatkan pendidikan sebagai kunci utama menghadapi tantangan global. Ketahanan nasional hari ini tidak hanya ditentukan oleh kekuatan militer, tetapi juga kekuatan sosial, intelektual, dan teknologi.
“Perang masa kini tidak lagi sekadar mengandalkan alutsista. Tantangannya justru datang dari teknologi canggih seperti kecerdasan buatan, satelit, drone, dan sistem komunikasi real-time. Karena itu, PTKIN harus mengambil peran aktif dalam menyiapkan generasi yang tangguh,” tegasnya.
Romo Syafi’i juga menekankan besarnya perhatian Presiden terhadap pendidikan, mulai dari program Sekolah Rakyat, pemeriksaan kesehatan gratis, makanan bergizi gratis, hingga peningkatan kesejahteraan guru dan dosen.
“Alokasi pendidikan dalam APBN 2025 adalah yang tertinggi sepanjang sejarah Republik Indonesia. Ini bentuk nyata komitmen negara pada dunia pendidikan,” katanya mengutip pernyataan Presiden Prabowo pada Hari Guru Nasional 2024.
Sumber: Kemenag RI