Hadiri MQK Internasional, Rektor UIN Palu: Santri, pilar yang mengokohkan peradaban Islam

Palu, 3/10 (UIN Palu) – Rektor Universitas Islam Negeri Datokarama menilai santri merupakan satu komponen masyarakat menjadi pilar penting yang mengokohkan peradaban Islam di masa kini dan akan datang.

Pernyataan itu disampaikan oleh Rektor Profesor Lukman Thahir seiring dengan pelaksanaan Musabaqah Qiraatil Kutub Internasional (MQKI) 2025, yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia di Sengkang, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, dari tanggal 1-7 Oktober 2025, menghadirkan berbagai acara seperti Musabaqah, Halaqah Ulama Internasional, Expo Kemandirian Pesantren, As’adiyah Bershalawat, Perkemahan Pramuka Santri Nusantara, Fajr Inspiration, Night Inspiration, dan Pesantren Hijau.

Profesor Lukman Thahir merupakan salah Rektor PTKIN yang hadir pada acara tersebut, selain menghadiri rapat koordinasi bersama para pimpinan PTKIN se-Indonesia di Kabupaten Bone.

Kata Profesor Lukman, MQK Internasional perdana tahun 2025 yang diikuti 798 santri semifinalis dari seluruh Indonesia dan 20 peserta dari tujuh negara ASEAN, bagi dia, ini bukan sekadar lomba, tapi ajang yang menunjukkan bahwa pesantren mampu melahirkan generasi yang siap membawa perubahan.

“Suasana sangat meriah, ribuan santri hadir dengan penuh semangat. Ini bukan sekadar lomba, tapi ajang yang menunjukkan bahwa pesantren mampu melahirkan generasi yang siap membawa perubahan,” ucap Profesor Lukman Thahir.

Menurut Profesor Lukman, MQK Internasional Perdana 2025, menjadi awal kebangkitan peradaban Islam modern yang pelakunya adalah pondok pesantren. Dengan hadirnya peserta dari berbagai negara, Indonesia memposisikan diri sebagai pusat peradaban Islam modern yang menjunjung tinggi toleransi dan perdamaian.

“Santri Indonesia membawa dua kekuatan: kemampuan menguasai ilmu agama dan semangat nasionalisme yang tinggi. Mereka adalah perwakilan terbaik kita untuk menunjukkan kepada dunia bahwa Islam di Indonesia tumbuh subur dalam kedamaian dan keragaman,” tambahnya.

Ia menambahkan, MQK Internasional menjadi titik tolak bagi lahirnya ulama muda yang tidak hanya ahli dalam agama, tetapi juga berwawasan luas, siap menjawab isu-isu kontemporer seperti perubahan iklim dan perdamaian global, sejalan dengan tema yang diusung oleh Menteri Agama.

“Oleh karena itu, sangat tepat dan menginspirasi pesan Menteri Agama Republik Indonesia, Anregurutta Prof Nassaruddin Umar yang menyampaikan bahwa MQK adalah tangga menuju masa keemasan Islam modern,”.***

Sumber: Humas UIN Datokarama

 

Bagikan post ini