Palu, 8/12 (UIN Palu) – Gubernur Sulawesi Tengah Anwar Hafid mengharapkan Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama menjadi pelopor penggerak pencapaian target pembangunan “Sulteng Nambaso”.
“Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah memiliki cita – cita besar yaitu Sulteng Nambaso. Kalau dalam dunia pendidikan, arti dari “Nambaso” kira – kira bisa diartikan dengan kata unggul,” kata Gubernur Sulteng Anwar Hafid, saat menyampaikan sambutan pada seremonial Asesmen Lapangan Akreditasi Perguruan Tinggi UIN Datokarama, di Kota Palu, Senin.
“Nambaso” merupakan Bahasa Kaili di Sulawesi Tengah yang artinya adalah besar. Jadi, slogan Sulteng Nambaso adalah “Sulawesi Tengah Besar” dan secara keseluruhan merujuk pada cita-cita agar Sulawesi Tengah menjadi provinsi yang maju di segala bidang, khususnya sumber daya manusia dan pendidikan.
Guberur menguraikan bahwa, kata “Nambaso” juga akronim dari singkatan dari Anak Miskin Bisa Sekolah. Hal ini terinspirasi dari kondisi di Sulteng, yang mana rata – rata lama sekolah yaitu sembilan tahun.
“Tagret kita, 2029 angka rata – rata lama sekolah bisa naik menjadi 12 tahun,” ujar Gubernur.
Untuk menyukseskan target tersebut, kata Gubernur, Pemprov Sulteng menggencarkan program berani cerdas. Melalui program ini, pemerintah memberikan dukungan kepada masyarakat di Sulteng untuk mengakses pendidikan.
Dalam konteks itu, UIN Datokarama, sebagai lembaga pendidikan tinggi Islam yang strategis, untuk ikut serta dalam menyukseskan target pembangunan daerah utamanya pada bidang pembangunan manusia.
Rektor UIN Datokarama, Profesor Lukman S. Thahir, menyambut baik tantangan dan harapan dari Gubernur.
Menurutnya, UIN Datokarama siap mengintegrasikan semangat “Sulteng Nambaso” ke dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi.
“Kami menjadikan kampus ini sebagai rumah bersama yang toleran dan tempat lahirnya ide-ide inovatif untuk kemajuan daerah. Semangat ‘Nambaso’ akan menjadi roh dalam setiap kegiatan akademik maupun non-akademik kami,” jelas Rektor.

Sumber: Humas UIN Datokarama




