UIN Palu bantu pemerintah sosialisasikan keamanan vaksin

Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu, Sulawesi Tengah, membantu pemerintah Provinsi Sulteng menyosialisasikan keamanan vaksin, untuk mendorong keikutsertaan masyarakat dalam program vaksinasi demi terciptanya kekebalan komunal dari COVID-19.

“Vaksin itu aman, telah melalui berbagai penelitian dan proses ilmiah secara medis, sehingga tidak mencelakakan masyarakat,” kata Rektor UIN Datokarama Palu Prof Dr H Sagaf S Pettalongi MPd, di Palu, Minggu.

Prof Sagaf mengemukakan vaksin telah melalui berbagai proses medis, dan dilakukan uji kelayakan (uji coba) yang dilakukan oleh para ahli untuk memastikan keamanannya, sebelum disuntikkan kepada manusia.

Maka, kata Prof Sagaf, masyarakat termasuk mahasiswa di lingkungan UIN Datokarama Palu yang berasal dari 12 kabupaten dan satu kota di Sulteng, tidak perlu meragukan keamanan vaksin yang disiapkan oleh pemerintah.

“Bahkan, Balai POM, Kementerian Kesehatan telah menyatakan vaksin aman digunakan. Tidak hanya itu, MUI juga menyatakan vaksin yang ada halal untuk digunakan,” sebut Prof Sagaf yang juga Waketum MUI Provinsi Sulteng.

Sebagai bentuk dukungan terhadap pemerintah dalam mempercepat terbentuknya kekebalan komunal, maka UIN Datokarama Palu mengharuskan kepada setiap mahasiswa dan dosen untuk ikut vaksinasi yang dicanangkan oleh pemerintah.

UIN Datokarama Palu menggandeng Dinas Kesehatan Kota Palu dan Bidang Kesehatan dan Kedokteran Polda Sulteng melakukan vaksinasi kepada mahasiswa, berlangsung di kampus tersebut. Hingga saat ini, ribuan mahasiswa UIN Palu telah divaksin.

Prof Sagaf telah menerbitkan pengumuman tentang penyelenggaraan pembelajaran tatap muka (PTM) atau perkuliahan secara tatap muka langsung. Dalam pengumuman itu disampaikan bahwa PTM atau kuliah secara tatap muka langsung dimulai pada tanggal 8 November 2021 di kampus satu di Kota Palu, dan kampus dua di Kabupaten Sigi.

Dalam pengumuman itu, tertuang salah satu syarat mengenai pelaksanaan PTM yaitu mahasiswa dan dosen harus telah divaksin minimal dosis satu, dan mahasiswa harus mendapat izin dari orang tua, serta menerapkan prokes secara ketat.

“Mahasiswa harus ikut sukseskan vaksinasi dan menerapkan prokes secara ketat, apalagi mahasiswa penerima Beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah yang menjadi icon, maka harus berkontirbusi sukseskan vaksinasi yang menjadi program pemerintah, serta menyosialisasikan tentang pentingnya penerapan prokes,” ungkap Prof Sagaf.

Prof Sagaf mengemukakan mahasiswa penerima Beasiswa KIP Kuliah harus menjadi panutan, bagi mahasiswa lainnya di lingkungan UIN Datokarama Palu.

“Bahkan, mahasiswa penerima KIP harus turut menyosialisasikan manfaat vaksin dan mengajak mahasiswa lainnya yang belum divaksin, agar ikut vaksinasi,” imbuh Prof Sagaf.

Hal itu sejalan dengan upaya Pemprov Sulteng yang gencar menyosialisasikan keamanan dan mengimbau masyarakat agar ikut vaksinasi, demi mencegah penularan COVID-19.

“Masyarakat mari kita ikuti vaksinasi, agar terbentuk kekebalan tubuh dari COVID-19, dan tetap mematuhi prokes secara ketat,” imbuh Gubernur Sulteng Rusdy Mastura, saat menyampaikan sambutan pada syukuran dan rapat akbar penyintas gempa dan likuefaksi di Kelurahan Petobo, Kota Palu, Minggu.

Agar terbentuk kekebalan komunal dari COVID-19, Gubernur Sulteng Rusdy Mastura juga meminta kepada bupati dan wali kota di Sulteng, agar memacu target realisasi vaksinasi di masing-masing kabupaten dan kota.

Sumber : Humas UIN Datokarama Palu