Mahasiswa UIN Datokarama mulai kuliah di kampus dua di Sigi

Mahasiswa/mahasiswi Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu, Sulawesi Tengah, mulai kuliah di kampus dua perguruan tinggi keagamaan Islam negeri (PTKIN) tersebut, di Desa Pombewe, Kecamatan Sigi Biromaru, Kabupaten Sigi.

“Perkuliahaan secara tatap muka terbatas mulai berlangsung hari ini di kampus satu di Kota Palu dan kampus dua di Kabupaten Sigi,” kata Rektor UIN Datokarama Palu Prof Dr H Sagaf S Pettalongi MPd, di Palu, Senin.

Ribuan mahasiswa Fakultas Tarbiyah Ilmu Keguruan (FTIK) mulai mengikuti perkuliahaan secara tatap muka langsung, namun dilaksanakan secara terbatas dengan protokol kesehatan ketat di kampus dua, Senin (8/11).

Dengan begitu, mahasiswa, dosen dan tenaga kependidikan mulai menikmati manfaat dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau dapat juga disebut Sukuk Negara.

Pasalnya, gedung layanan administrasi dan gedung perkuliahan yang semuanya berlantai tiga, dibangun oleh Pemerintah RI melalui Kementerian Agama pembiayaannya bersumber dari SBSN.

Data bagian perencanaan UIN Datokarama Palu mencatat sarpras yang terbangun di kampus dua, melalui skema pembiayaannya berasal dari SBSN dengan total keseluruhan 72 kelas.

Namun rusak 24 kelas atau dua gedung rusak karena terdampak gempa 28 September 2018, sehingga yang bisa digunakan tersisa 48 kelas. Sebanyak 48 kelas yang saat ini ada di kampus dua di Desa Pombewe bisa digunakan oleh 1.440 mahasiswa.

“Skema pembiayaan melalui SBSN sangat membantu UIN Datokarama Palu dalam pemenuhan saran prasarana penunjang kegiatan akademik dan perkuliahaan. Mahasiswa kami dapat menikmati manfaat tersebut, dengan mengikuti perkuliahaan di dalam kelas dengan nyaman dan aman,” ungkap Prof Sagaf Pettalongi MPd.

SBSN, ujar Prof Sagaf, juga sebagai solusi meminimalisasi terjadinya kesenjangan antara peningkatan jumlah mahasiswa dan tuntutan pemenuhan ruang kelas belajar, baik di kampus satu di Palu atau di kampus dua di Kabupaten Sigi.

Di tengah pandemi COVID-19, Prof Sagaf menegaskan perkuliahaan secara offline dilaksankaan dengan syarat mahasiswa dan dosen serta tenaga administrasi telah divaksin, minimal vaksin dosis satu.

“Walaupun level PPKM di Kota Palu dan Kabupaten Sigi telah menurun. Vaksin menjadi syarat utama, dan harus menerapkan protokol kesehatan secara ketat, agar perkuliahan di kampus satu maupun dua, tidak menjadi kluster penyebaran COVID,” ujar Prof Sagaf.

Prof Sagaf juga menegaskan bahwa UIN Datokarama Palu sebagai komponen pemerintah, harus menyukseskan program vaksinasi yang digencarkan oleh pemerintah, demi terbentuknya kekebalan komunal dari COVID, dan menerapkan prokes ketat dalam kehidupan sehar-hari termasuk saat kegiatan akademik.

Sumber : Humas UIN Datokarama Palu