UIN Datokarama bantu intervensi penurunan stunting tiga desa di Sigi

Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama bantu mengintervensi penurunan kasus stunting pada tiga desa di Kabupaten Sigi, sebagai bentuk kontribusi berkelanjutan dalam rangka membangun masyarakat yang sehat secara fisik dan intelektual.

Sekretaris Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) UIN Datokarama Doktor Rusdin Ahmad, di Palu, Jumat, mengemukakan bahwa keterlibatan UIN Datokarama dalam intervensi pengentasan stunting, telah dibahas oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Sigi dan Pemprov Sulteng pada rapat koordinasi percepatan penurunan stunting tahun 2024.

“Iya, dalam rapat ini UIN diberikan tugas untuk mengintervensi tiga desa di Kabupaten Sigi,” kata Rusdin Ahmad.

UIN Datokarama melibatkan diri dalam pengentasan stunting di kabupaten Sigi, seiring dengan tingginya kasus stunting di Kabupaten Sigi.

Berdasarkan data hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) pada 2022, kasus stunting di Kabupaten Sigi mengalami penurunan 3,9 persen menjadi 36,8 persen tahun 2022, dibandingkan tahun 2021 sebesar 40,7 persen.

Tingginya kasus stunting di Kabupaten Sigi, membuat UIN Datokarama harus berkontribusi mengintervensi langsung di tiga desa lokasi fokus meliputi Tiga desa yang menjadi sasaran intervensi oleh UIN Datokarama dalam pengentasan stunting di kabupaten Sigi yaitu Desa Siwongi Kecamatan Kulawi, status sebagai desa tertinggal.

Kemudian, Desa Kotapulu Kecamatan Dolo status desa mandiri, dan Desa Wugaga Kecamatan Marawola Barat, status desa tertinggal.

Keterlibatan UIN Datokarama dalam intervensi tersebut, dilaksanakan melalui program terpadu percepatan penurunan stunting dan penanggulangan kemiskinan berbasis perangkat daerah (Tangguh Bersinar), yang digagas oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah.

Program ini melibatkan pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten, instansi vertikal di daerah, BUMN, BUMD, pihak swasta dan stakeholder terkait lainnya.

Terkait hal itu Ketua LP2M UIN Datokarama Doktor Kiai Haji Sahran Raden menyatakan melalui program tersebut, UIN Datokarama dalam intervensi stunting di tiga desa itu, fokus pada penyuluhan kesehatan reproduksi dan bahaya stunting terhadap remaja putri, serta penguatan pemahman mengenai stunting bagi calon pengantin.

Sahran mengatakan bahwa UIN dalam intervensi, juga akan mendampingi langsung ibu hamil,  ibu menyusui, kesehatan lingkungan utamanya sanitasi, air bersih, pangan sehat dan alami, serta pemenuhan gizi bagi bayi dan ibu hamil.

“Sasaran intervensi ini dilakukan terhadap rumah tangga miskin rentan stunting dan terpapar stunting di tiga desa tersebut,” ujarnya.

Sahran mengemukakan bahwa UIN Datokarama akan berkoordinasi dengan multi pihak dalam upaya intervensi pengentasan stunting di kabupaten Sigi. Sebab, masalah stunting di Sigi beririsan langsung atau terintegrasi dengan masalah kemiskinan.

“Sehingga intervensi ini harus dilakukan secara terpadu, sebab masalah stunting bukan hanya masalah kesehatan, tetapi masalah kemiskinan,” ucapnya.

Sahran juga mengatakan bahwa, di samping melalui program tersebut, UIN Datokarama juga melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) tematik stunting di wilayah Kabupaten Sigi.