Terima Audiensi Wamenbud, Menag Sebut Seni sebagai Gerbang Spiritual

Jakarta (Kemenag) – Menteri Agama Nasaruddin Umar menerima audiensi Wakil Menteri Kebudayaan Giring Ganesha di Jakarta, Senin (8/12/2025). Pertemuan ini membahas upaya untuk memperkuat sinergi antara nilai-nilai agama dan ekspresi budaya, demi mewujudkan spiritualitas yang mendalam dan toleransi yang kokoh di Indonesia.

Menag menyampaikan pandangannya mengenai esensi hubungan antara seni dan agama.“Tanpa kesenian, tidak akan ada rasa kedalaman cinta terhadap Tuhan,” tegasnya.

Menurutnya, seni adalah inti dari spiritualitas sejati, yang terbukti dalam sejarah para ahli spiritual dan sufi besar. Ia menunjuk sosok ikonik Jalaluddin Rumi, yang menjadikan puisi dan tarian (Sema) sebagai jalan utama menuju Ilahi. Oleh karena itu, Menag menegaskan bahwa seni tidak dapat dipisahkan dari agama.

Tidak hanya berbicara konsep, Menag juga menjelaskan penerapannya dalam pembangunan fisik. Ia menyoroti pentingnya memasukkan unsur seni dalam arsitektur dan dekorasi rumah-rumah ibadah.

“Selain memperkenalkan nilai seni yang mendalam, kita juga memperkenalkan rumah ibadah sebagai pusat peradaban dan kedekatan dengan Sang Pencipta,” jelasnya.

Menag menekankan dukungan penuh Kemenag terhadap pembangunan rumah ibadah, baik itu Masjid, Gereja, Vihara, Kuil, maupun Pura, yang telah memenuhi persyaratan administrasi dan lainnya. “Tempat-tempat yang mendekatkan kita dengan Tuhan adalah pilar yang dapat menyelamatkan bangsa ini. Kami mendorong pembangunannya agar segera dilanjutkan,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Menag menceritakan proyek fenomenal Terowongan Silaturahim yang menghubungkan Masjid Istiqlal dan Katedral Jakarta sebagai contoh nyata sinergi seni dan kerukunan.

“Saat dibangun, karya seni untuk dinding terowongan tersebut diadakan melalui sayembara dan dilombakan. Karya-karya terbaik kini terpasang di sana, menjadikannya simbol kasih dan persatuan yang monumental,” ungkapnya.

Ia mengungkapkan rencananya untuk menjadikan Masjid Istiqlal sebagai “Rumah Kemanusiaan” yang inklusif dan saat ini tengah mempersiapkan perhelatan akbar Festival Istiqlal.

“Kami memiliki banyak ruang di Istiqlal yang bisa dijadikan galeri seni religi. Tempat untuk mengekspresikan kecintaan kita kepada Tuhan melalui karya. Dalam Festival Istiqlal nanti, kami akan menghadirkan karya-karya seni dari berbagai agama, tidak hanya Islam,” papar Menag.

Menag menambahkan bahwa visi ini mendapat dukungan kuat dari Presiden Prabowo Subianto yang juga sangat mencintai dan menghargai seni. Ia berharap, sinergi ini dapat melahirkan karya besar dalam kesenian religi lintas agama dan memberikan citra positif Indonesia sebagai bangsa yang religius sekaligus kaya budaya. “Ini adalah gayung bersambut untuk melahirkan sesuatu yang besar dalam kesenian religi lintas agama,” pungkasnya.

Melalui program-program kesenian yang berpusat pada Istiqlal sebagai ikon, Kemenag berharap dapat memberikan citra positif Indonesia di mata dunia sebagai bangsa yang religius, bersatu, dan sangat menghargai keindahan serta kedalaman spiritualitas universal.

Sumber: Menag RI

Bagikan post ini