FEBI UIN Datokarama Ikuti Rangkaian Kegiatan ICoIEB di UIN Jambi, Sertai Penandatanganan MoU Tridharma Perguruan Tinggi

Jambi (UIN Datokarama) – Dalam upaya memperkuat kolaborasi antar-fakultas ekonomi dan bisnis Islam di tanah air, delegasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu turut meramaikan Rangkaian Kegiatan The First FEBI’s International Visit Academic and Conference di UIN Sultan Thaha Saifuddin (STS) Jambi. Acara yang digelar pada 12-13 November 2025 ini tidak hanya menampilkan konferensi internasional, community service, dan student mobility, tetapi juga sekaligus menjadi wadah Kongres Asosiasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Syariah (AFEBIS) nasional.

Pembukaan kegiatan yang dihadiri ratusan peserta dari berbagai perguruan tinggi keislaman negeri (PTKIN) di Indonesia ini diramaikan dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) dan Nota Kesepahaman Kerja Sama (MoA) antara Rektor UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, Prof. Dr. H. Kasful Anwar, M.Pd., dengan para dekan FEBI se-Indonesia. Kerja sama ini difokuskan pada penguatan Tridharma perguruan tinggi, mencakup pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat, khususnya dalam bidang ekonomi syariah dan bisnis Islam berkelanjutan.

Dekan FEBI UIN Datokarama Palu, Dr. Sagir Muhammad Amin, M.Pd.I., memimpin delegasi yang terdiri dari dua dosen, yakni Abdul Jalil dan Haikal, serta satu mahasiswa berprestasi. Kehadiran mereka menandai komitmen UIN Datokarama Palu untuk berintegrasi dalam jaringan nasional AFEBIS, yang bertujuan memajukan kurikulum berbasis syariah dan inovasi ekonomi inklusif.

Menurut Dr. Sagir Muhammad Amin, partisipasi ini menjadi momentum strategis bagi FEBI UIN Datokarama Palu.

“Kami datang ke Jambi bukan hanya untuk mengikuti konferensi, tapi untuk membangun jembatan kerjasama yang lebih kokoh. Penandatanganan MoU hari ini membuka peluang baru bagi mahasiswa dan dosen kami dalam program student mobility, di mana mereka bisa belajar dan bertukar pengalaman dengan rekan-rekan dari PTKIN lain. Ini sejalan dengan visi kami untuk mencetak generasi ekonom Islam yang kompetitif dan beretika,” ujar Dr. Sagir.

Acara The First FEBI’s International Visit Academic and Conference ini merupakan inisiatif unggulan UIN STS Jambi dalam memperingati satu dekade berdirinya FEBI setempat. Tema utama kegiatan, “A Decade of FEBI: Strengthening Islamic Economics for Sustainable Development”, mencakup berbagai sesi paralel. International Conference on Islamic Economics and Business (ICoIEB) menjadi sorotan utama, di mana para pakar dari Indonesia, Malaysia, dan Brunei Darussalam mempresentasikan makalah tentang isu-isu kontemporer seperti pariwisata halal berkelanjutan, fintech syariah, dan inklusi keuangan berbasis zakat.

Selain itu, sesi community service melibatkan peserta dalam program pengabdian masyarakat di wilayah pedesaan Jambi, fokus pada pemberdayaan UMKM berbasis ekonomi syariah. Sementara itu, student mobility program memfasilitasi diskusi antar-mahasiswa tentang pertukaran pelajar dan kolaborasi riset lintas institusi. Kongres AFEBIS sendiri, yang dihadiri dekan dan wakil dekan dari 25 PTKIN, membahas agenda strategis seperti penguatan akreditasi program studi dan pengembangan kurikulum digital di era pasca-pandemi.

Latar belakang AFEBIS sebagai asosiasi yang didirikan pada 2015 tidak bisa diabaikan dalam konteks ini. Organisasi ini telah menjadi payung bagi 30 lebih fakultas serupa di Indonesia, mempromosikan standar mutu pendidikan ekonomi Islam yang selaras dengan fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI). Kongres tahunan AFEBIS, yang kali ini digelar bersamaan dengan acara UIN Jambi, diharapkan menghasilkan rekomendasi kebijakan untuk Kementerian Agama, termasuk alokasi anggaran riset untuk isu ekonomi hijau berbasis syariah.

Penandatanganan MoU dan MoA menjadi puncak simbolis acara pembukaan. Dokumen-dokumen ini tidak hanya mengikat secara formal, tetapi juga mencakup komitmen konkret seperti pertukaran dosen selama enam bulan, joint research pada topik keuangan berkelanjutan, dan workshop Tridharma bersama.

Bagi UIN Datokarama Palu, yang berlokasi di wilayah pasca-bencana Sulawesi Tengah, acara ini membawa inspirasi tambahan. Dr. Sagir menambahkan bahwa pengalaman di Jambi akan diintegrasikan ke dalam program rekonstruksi ekonomi lokal, khususnya dalam pengembangan model zakat produktif untuk korban gempa 2018.

“Kami akan bawa pulang tidak hanya MoU, tapi juga semangat kolaboratif untuk bangkitkan ekonomi syariah di Palu,” tegas Dr. Sagir.

Rangkaian kegiatan berlanjut hingga 13 November 2025 dengan sesi penutupan yang diharapkan menghasilkan deklarasi bersama AFEBIS. Dengan partisipasi aktif dari berbagai daerah, termasuk Sulawesi, Sumatera, dan Jawa, acara ini memperkuat posisi FEBI PTKIN sebagai motor penggerak ekonomi umat di Indonesia. Di tengah tantangan global seperti inflasi dan ketidakpastian geopolitik, kolaborasi seperti ini menjadi kunci untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045 dengan nilai-nilai Islam yang autentik.

Bagikan post ini