Palu (FUAD UINDAK) — Fakultas Ushuluddin dan Adab (FUAD) Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu menggelar Seminar Nasional bertema “Literasi Politik Gen Z: dari Scroll Media ke Aksi Nyata”, Senin (20/10/2025), di Gedung Auditorium UIN Datokarama Palu.
Kegiatan tersebut secara resmi dibuka oleh Rektor UIN Datokarama Palu, Prof. Lukman S. Tahir, M.Ag, yang dalam sambutannya menekankan pentingnya penguatan literasi politik di kalangan civitas akademika, khususnya mahasiswa perguruan tinggi keagamaan Islam.
Menurut Prof. Lukman, literasi politik bukan sekadar memahami dinamika kekuasaan, tetapi juga kemampuan membaca realitas sosial dan politik dengan landasan moral, etika, dan spiritualitas Islam.
“Literasi politik harus kita pahami sebagai kemampuan membaca realitas sosial dan politik dengan nurani. Kita tidak boleh larut dalam arus pragmatisme, tetapi harus menjadikan politik sebagai jalan pengabdian dan kemanusiaan,” ujarnya.
Menjadi Cerminan bagi Kecerdasan Buatan
Dalam kesempatan itu, Prof. Lukman juga memberikan pencerahan kepada seluruh peserta mengenai pentingnya menjadi manusia yang memandu, bukan dipandu oleh teknologi. Ia menyinggung bagaimana kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) kini menjadi bagian dari keseharian masyarakat akademik, dan bagaimana manusia seharusnya berperan sebagai cerminan bagi AI — bukan sebaliknya.
“AI harus belajar dari manusia, dari nilai, rasa, dan nurani. Bukan manusia yang kehilangan jati dirinya karena tunduk pada algoritma,” tegasnya.
Dengan gaya khasnya yang reflektif, Prof. Lukman menjelaskan cara kerja Artificial Intelligence yang kini banyak dikenal masyarakat dengan istilah Artivisual Intelligence, serta memperkenalkan sosok “Safira” — sebutan yang ia gunakan untuk menggambarkan AI yang bersahabat, beretika, dan memiliki arah spiritual.
Menurutnya, hubungan manusia dan teknologi seharusnya bersifat mutual learning: teknologi membantu manusia berpikir lebih luas, sementara manusia memastikan nilai-nilai kemanusiaan tetap menjadi pusatnya.
“Teknologi hanyalah alat. Nilai dan rasa adalah esensi manusia. Di sinilah pentingnya literasi politik dan digital yang berkeadaban, berakar pada nilai-nilai kemanusiaan dan keislaman,” tambahnya.
Seminar nasional ini diikuti oleh lebih dari 400 peserta yang terdiri atas dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa. Tidak hanya dari civitas akademika UIN Datokarama Palu, tetapi juga dari berbagai perguruan tinggi di Kota Palu dan sekitarnya, antara lain Universitas Tadulako, Universitas Alkhairaat, Universitas Muhammadiyah Palu, dan Universitas Aziz Lamadjido.
Kegiatan ini menjadi wadah kolaboratif dan reflektif dalam memperkuat peran generasi muda, khususnya Gen Z, agar lebih cerdas, kritis, dan beretika dalam memanfaatkan ruang digital untuk kemaslahatan sosial dan kebangsaan.
(HUMAS FUAD)




