Palu (UIN Datokarama) – Dua dosen dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu berhasil menorehkan prestasi membanggakan di kancah akademik internasional. Mereka berpartisipasi dalam The 4th International Conference on Economics, Business, and Accounting Studies (ICEBAST) 2025 yang digelar oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jember (FEB UNEJ) dengan format hybrid.
Konferensi ini menghadirkan ratusan akademisi, peneliti, dan praktisi dari berbagai universitas di dalam dan luar negeri, membahas isu-isu krusial seputar transformasi bisnis berkelanjutan menuju masa depan net-zero. Konferensi yang berlangsung pada hari ini, 11 Oktober 2025, mengusung tema “Sustainable Business Transformation: Strategies for a Net-Zero Future”.
Acara ini menjadi platform utama bagi para pakar untuk berbagi inovasi, tren terkini, serta tantangan dalam bidang ekonomi, bisnis, dan akuntansi. Menurut informasi dari situs resmi FEB UNEJ, ICEBAST 2025 didukung oleh co-organizer seperti Universitas Jambi dan menampilkan keynote speakers ternama dari berbagai negara, termasuk Dr. Mazuri Binti Abd. Ghani dari Universiti Sultan Zainal Abidin Malaysia, Dr. Robert Hales dari Griffith University Australia, Dr. Miguel Angel Esquivias Padilla dari Universidad Panamericana Meksiko, serta Dr. Muhammad Abduh dari Universiti Brunei Darussalam.
Dalam sesi paralel bertema Economics/Management/Accounting, kedua dosen asal Palu tersebut mempresentasikan hasil penelitian mereka secara virtual dalam bahasa Inggris. Presentasi ini menjadi bagian dari rangkaian diskusi mendalam yang menarik perhatian peserta dari berbagai belahan dunia, termasuk Asia Tenggara, Eropa, dan Amerika Latin.
Dosen pertama, Noval, menyajikan makalah berjudul “Mapping the Intellectual Structure of Investment Decisions In Meme Stock: A Bibliometric Analysis”, yang tercantum sebagai nomor 10 dalam daftar agenda konferensi. Penelitian ini menggunakan pendekatan bibliometrik untuk memetakan struktur intelektual riset pengambilan keputusan investasi. Melalui analisis data literatur selama empat dekade terakhir, Noval mengungkap perkembangan tren, kolaborasi ilmiah, dan gap penelitian dalam bidang keuangan.
“Pendekatan ini membantu kita memahami bagaimana keputusan investasi telah berevolusi, terutama di era ketidakpastian ekonomi global,” ujar Noval dalam presentasinya, sebagaimana dikutip dari narasi konferensi. Hasilnya diharapkan dapat menjadi acuan bagi investor dan pembuat kebijakan untuk strategi investasi yang lebih berkelanjutan, selaras dengan tema konferensi yang menekankan net-zero emission.
Sementara itu, rekannya, Nur Syamsu, mempresentasikan makalah berjudul “Extreme Poverty and Economic Development in ASEAN: A Bibliometric Mapping of Research Trends, Themes, and Gaps (1983–2024)”, dengan nomor urut 11. Penelitian ini mengulas perkembangan riset kemiskinan ekstrem di kawasan ASEAN menggunakan perangkat lunak VOSviewer dan Biblioshiny dari RStudio. Nur Syamsu memetakan tema-tema utama, tren penelitian, serta kesenjangan yang masih ada selama lebih dari empat dekade.

Fokusnya pada isu kemiskinan ekstrem di ASEAN relevan dengan agenda pembangunan berkelanjutan, di mana kawasan ini telah mencapai kemajuan signifikan dalam mengurangi kemiskinan, namun masih menghadapi tantangan seperti ketimpangan dan dampak pandemi.
“Penelitian ini menyoroti bagaimana kolaborasi lintas negara dapat mengisi gap riset untuk mendukung pertumbuhan inklusif,” kata Nur Syamsu, menekankan pentingnya integrasi ekonomi ASEAN dalam mengatasi kemiskinan.
Prestasi keduanya mencapai puncak ketika Nur Syamsu dianugerahi sebagai salah satu Best Presenter ICEBAST 2025. Penghargaan ini diberikan atas kualitas penyampaian yang luar biasa, kedalaman analisis, serta relevansi penelitiannya dengan isu global. Juri konferensi menilai presentasi Nur Syamsu berhasil menggabungkan data empiris dengan rekomendasi praktis, sehingga memberikan kontribusi nyata bagi diskusi akademik internasional. Penghargaan ini bukan hanya pengakuan pribadi, tetapi juga menegaskan peran akademisi Indonesia dalam arena global.
Partisipasi dua dosen ini tidak lepas dari dukungan UIN Datokarama Palu, universitas negeri berbasis Islam di Sulawesi Tengah yang dikenal dengan komitmennya terhadap riset ekonomi Islam dan pembangunan berkelanjutan. FEBI UIN Datokarama Palu, sebagai fakultas unggulan, telah aktif mendorong dosen-dosennya untuk terlibat dalam kolaborasi internasional. Prestasi ini diharapkan memperkuat reputasi kampus sebagai pusat riset yang berorientasi global, sekaligus mendorong internasionalisasi penelitian di Indonesia.
Menurut Dekan FEBI UIN Datokarama Palu, Dr. Sagir Muhammad Amin, M.Pd.I, keberhasilan ini mencerminkan dedikasi fakultas dalam membangun jaringan ilmiah lintas negara.
“Ini adalah bukti bahwa riset dari universitas di daerah seperti Palu mampu bersaing di tingkat internasional, terutama dalam isu-isu seperti investasi berkelanjutan dan pengentasan kemiskinan,” kata Dekan Dr. Sagir.
ICEBAST 2025 sendiri merupakan kelanjutan dari konferensi sebelumnya yang telah menjadi ajang bergengsi sejak edisi pertama. Dengan partisipasi hybrid, acara ini memungkinkan akses lebih luas bagi peneliti dari negara berkembang, termasuk Indonesia. Panitia konferensi mencatat bahwa tahun ini, lebih dari 200 makalah disubmit, dengan fokus pada strategi bisnis hijau dan inklusif.
Prestasi ini diharapkan menjadi inspirasi bagi akademisi muda di Indonesia untuk terus berinovasi. Di tengah tantangan global seperti perubahan iklim dan ketimpangan ekonomi, kontribusi seperti ini semakin penting untuk membangun masa depan yang lebih adil dan berkelanjutan. UIN Datokarama Palu berencana menggelar seminar internal untuk membagikan pengalaman ini kepada mahasiswa, sebagai upaya memperkuat ekosistem riset di kampus.




