HMJ HTNI UIN Datokarama Libatkan Polda Sulteng Laksanakan Dialog Publik

Palu, 9/7 (UIN-DK) – Himpunan Mahasiswa Jurusan Hukum Tata Negara Islam (HMJ HTNI) Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama, melibatkan Kepolisian Daerah Provinsi Sulawesi Tengah (Polda Sulteng) melaksanakan dialog, yang membahas tentang pelayanan publik.

Dialog publik tersebut mengangkat tema tentang “Presisi di Mata Publik: Menakar Harap, Merawat Integritas”, yang dilaksanakan di salah satu cafe, di Kota Palu.

Sekretaris Jurusan HTNI Fakultas Syariah UIN Datokarama, Mohammad Oktavian, M.H., di Palu, Rabu, mengemukakan bahwa kegiatan dialog tersebut merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari proses peningkatan dan pengembangan wawasan akademik mahasiswa, khususnya mahasiswa pada program studi HTNI.

“Kami selalu mendorong dan mendukung kegiatan – kegiatan kemahasiswaan, yang sejalan dan sesuai dengan arah peningkatan dan pengembangan akademik,” ucap Mohammad Oktavian.

Kata Oktavian, dialog dan diskusi dengan multi pihak, dalam kerangka peningkatan wawasan intelektual yang disesuaikan dengan disiplin ilmu, merupakan satu kebutuhan.

“Dan ini sangat penting. Oleh karena itu, kami mendorong dan mendukung mahasiswa untuk melaksanakan kegiatan – kegiatan seperti ini,” ujarnya.

Kegiatan dialog tersebut, dihadiri oleh Pihak Polda Sulteng yakni Komisaris Besar Polisi Dr Sirajuddin Ramli, S.H., M.H. Selain itu, HMJ HTNI juga menghadirkan beberapa akademisi di antaranya Ibrahim R. Mangge, S.Ag., M.Si., dan Presiden Mahasiswa UIN Datokarama Palu, Rahman Musa.

Ketua Umum HMJ HTNI, Syahrul Latif mengatakan bahwa tujuan kegiatan ini adalah membuka ruang diskusi antar berbagai pihak terkait integritas, pelayanan publik, dan harapan masyarakat terhadap lembaga sosial dan hukum.

“Dialog ini untuk menjembatani atau mempertemukan perspektif mahasiswa, akademisi, penegak hukum dan praktisi lapangan yang membahas tentang integritas dalam pelayanan publik, dan harapan masyarakat terhadap lembaga-lembaga yang menjalankan fungsi sosial dan hukum,” ujarnya.

Ia mengatakan tema yang dipilih oleh HMJ HTNI berangkat dari urgensi melakukan evaluasi hubungan antara masyarakat dan lembaga pelayanan publik.

“Dapat dikatakan bahwa tema ini lahir dari kegelisahan akan hubungan masyarakat dan lembaga pelayanan publik di tengah perubahan sosial yang cepat. Lewat tema ‘Presisi di Mata Publik: Menakar Harap, Merawat Integritas,’ kami mengajak untuk bersama-sama mengkaji, bukan menghakimi,” imbuhnya.

Dialog tersebut, ujar dia, menjadi ruang pembelajaran, baik secara sosial maupun akademik. Di mana, mahasiswa perlu memahami dinamika pelayanan lembaga publik serta pentingnya integritas dan partisipasi. Bagi narasumber, dialog ini menjadi sarana suara mahasiswa dan masyarakat.

Ia berharap kegiatan ini menjadi awal dari dialog yang lebih luas dan bermakna, antara kampus dan pemangku kebijakan, dengan menjunjung nilai keterbukaan, tanggung jawab, dan keadilan dalam ruang akademik yang kritis dan elegan.***

Sumber: UIN Datokarama