Palu, 23/8 (UIN-DK) – Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama terus memperkuat sistem pengendalian internal mengurangi risiko dalam penyelenggaraan akademik dan pengembangan kelembagaan.
Ketua Satuan Pengawas Internal (SPI) UIN Datokarama Palu Doktor Haji Kamaruddin, di Kota Palu, Jumat, mengemukakan bahwa penguatan sistem pengendalian internal harus terus dilakukan, dengan menerapkan manajemen risiko.
“Kunci keberhasilan mencapai visi yaitu dengan menerapkan manajemen risiko, yang menjadi dasar dalam penguatan sistem pengendalian internal,” ucap Doktor Haji Kamaruddin.
Satuan Pengendalian Internal (SPI) UIN Datokarama sebagai salah satu unit struktural di lingkup perguruan tinggi Islam negeri tersebut, menyelenggarakan kegiatan Diseminasi Kebijakan Serta Pedoman Manajemen Resiko pada Internal UIN Datokarama Palu dalam rangka mendorong efektivitas pelaksanaan sistem pengendalian internal.
Kegiatan yang diselenggarakan di Kota Palu, Jumat (23/8), melibatkan seluruh pejabat lingkup UIN Datokarama, dan menghadirkan pihak BPKP Perwakilan Sulteng serta Akademisi Untad.
Kamaruddin menambahkan bahwa Diseminasi Kebijakan Serta Pedoman Manajemen ini merupakan tindak lanjut dari temuan SPI UIN Datokarama atas pemeriksaan triwulan satu dan dua pada tahun 2024.
Sementara itu, Rektor UIN Datokarama Profesor Kiai Haji Lukman Thahir, menyampaikan bahwa SOP dan manajemen risiko merupakan seni serta bagian atau elemen dari sistem pengendalian secara keseluruhan.
“Yang tentu berfungsi untuk mengontrol proses yang berlangsung, alat, dan tindakan yang meminimalkan risiko negatif dan meningkatkan peluang positif,” ujar Profesor Lukman saat menyampaikan sambutan dan membuka Diseminasi Kebijakan Serta Pedoman Manajemen Resiko pada Internal UIN Datokarama Palu dalam rangka mendorong efektivitas pelaksanaan sistem pengendalian internal.
Menurut dia, risiko dapat menimpa pada siapa saja dan kapan saja, bukan hanya satu organisasi, tetapi juga bisa melekat pada semua organisasi termasuk perguruan tinggi.
“Oleh karena itu, UIN Datokarama sebagai satu-satunya perguruan tinggi Islam negeri di Sulteng, harus mempu mengendalikan dan mengurangi risiko negatif,” ujarnya.
Rektor menyebut bahwa kunci keberhasilan penerapan manajemen risiko di UIN Datokarama adalah kesadaran yang tinggi akan risiko dari komitmen yang telah dibuat oleh pimpinan fakultas, unit, lembaga, dan kepala pusat.
Rektor mengatakan bahwa Satuan Pengendalian Internal (SPI) UIN Datokarama memiliki peran penting dalam menopang pencapaian visi kelembagaan. Bahkan, UIN Datokarama sebagai perguruan tinggi di bawah naungan Kementerian Agama telah berkontribusi sehingga kementerian itu berhasil meraih WTP.
“Dengan demikian, inovasi harus terus ditingkatkan dan kemajuan yang berarti dalam implementasi penyelenggaraan akademik dan pengembangan kelembagaan,” sebutnya.
Maka, kata dia, UIN Datokarama akan terus menguatkan dan meningkatkan peran Satuan Pengendalian Internal (SPI).
“Artinya bahwa segala sesuatu harus diketahui dan akan dievaluasi oleh SPI,” sebutnya.
Berkaitan dengan itu, Narasumber dari BPKP RI Perwakilan Sulteng Didi Eko Supriayatno menyampaikan, urgensi peta risiko dan penguatan pengawas internal guna menunjang visi misi Rektor UIN Datokarama.
Demikian pula yang disampaikan oleh Akademisi Untad Doktor Fatlina Zainuddin, bahwa kebijakan unsur pimpinan adalah acuan dalam pelaksanaan SOP yang merupakan bagian dari Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI).
SOP yang dikelola dengan baik akan membantu pencapaian Standar Nasional Pendidikan (SNP) secara tepat sasaran. Sebagai salah satu tools manajemen, SOP dapat membantu lembaga pendidikan untuk mencapai sasaran organisasi secara efektif dan efisien.***
Sumber: Rilis SPI/ Pengelola Dokumentasi Dan Kehumasan UIN Datokarama/Penanggung Jawab Publikasi Muhammad Hajiji
Fotografer: Muhammad Hajiji dan Pranata Humas Ikhy