Gelar PKM Kolaboratif: UIN Datokarama Palu, TP PKK, dan OJK Bersinergi Tingkatkan Literasi Keuangan Syariah

Palu (UIN Datokarama) – Program Studi Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu sukses menggelar kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) yang berkolaborasi dengan Tim Penggerak PKK Provinsi Sulawesi Tengah dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Perwakilan Sulawesi Tengah.

Acara yang mengusung tema “Membangun Keluarga Cerdas Finansial: Peran PKK dan Perguruan Tinggi dalam Literasi Keuangan Syariah dan Pencegahan Investasi Bodong” ini dilaksanakan pada hari Selasa, 5 Agustus 2025, bertempat di Kantor TP PKK Provinsi Sulawesi Tengah, Jalan Tanjung Api Nomor 10, Palu.

Kegiatan PKM ini merupakan wujud nyata komitmen UIN Datokarama Palu, khususnya Prodi Perbankan Syariah FEBI, dalam berkontribusi langsung kepada masyarakat. Dengan menggandeng dua lembaga strategis, yakni TP PKK Provinsi Sulawesi Tengah yang memiliki jaringan luas hingga ke tingkat desa dan OJK Perwakilan Sulawesi Tengah sebagai regulator dan pengawas sektor jasa keuangan, diharapkan edukasi mengenai literasi keuangan syariah dapat menjangkau lebih banyak lapisan masyarakat, terutama para ibu rumah tangga yang memegang peran sentral dalam pengelolaan keuangan keluarga.

Sinergi antara perguruan tinggi, organisasi kemasyarakatan, dan lembaga negara menjadi kunci keberhasilan program ini. Tema “Membangun Keluarga Cerdas Finansial” dipilih secara spesifik untuk mengatasi tantangan literasi keuangan yang masih relatif rendah di masyarakat, khususnya terkait dengan pemahaman produk dan layanan keuangan syariah, serta maraknya tawaran investasi bodong yang merugikan.

Kehadiran TP PKK Provinsi Sulawesi Tengah dalam kolaborasi ini sangat strategis. Ketua TP PKK Provinsi Sulawesi Tengah, Ibu Sry Nirwanti Bahasoan, yang akrab disapa Ibu Gub, hadir langsung dalam kegiatan ini.

Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya peran ibu-ibu PKK sebagai agen perubahan di tengah masyarakat untuk menyebarkan informasi dan edukasi tentang pengelolaan keuangan yang baik dan bijak.

“Literasi keuangan syariah bukan hanya tentang pemahaman produk, tetapi juga tentang bagaimana kita bisa merencanakan keuangan keluarga secara cerdas, aman, dan sesuai prinsip syariah,” ujar Ibu Sry Nirwanti.

Sementara itu, Kepala OJK Provinsi Sulawesi Tengah, Bapak Bonny Hardi Putra, dalam sambutannya menyoroti ancaman investasi bodong yang kian meresahkan masyarakat. Beliau menggarisbawahi pentingnya kewaspadaan dan pemahaman mendalam sebelum memutuskan untuk berinvestasi.

“OJK terus berupaya melindungi masyarakat dari praktik investasi ilegal. Melalui kegiatan seperti ini, kami berharap masyarakat semakin melek akan ciri-ciri investasi yang legal dan tidak mudah tergiur dengan tawaran keuntungan fantastis yang tidak masuk akal,” tegas Bapak Bonny.

Dari pihak akademisi, Dekan FEBI UIN Datokarama Palu, Dr. Sagir Muhammad Amin, M.Pd.I. turut menyampaikan sambutan dan harapannya agar kegiatan PKM ini dapat memberikan dampak positif dan berkelanjutan bagi peningkatan literasi keuangan masyarakat Sulawesi Tengah.

“FEBI UIN Datokarama Palu memiliki tanggung jawab moral untuk memberikan edukasi yang komprehensif mengenai ekonomi dan keuangan syariah, sejalan dengan visi UIN Datokarama Palu sebagai pusat pengembangan ilmu keislaman yang relevan dengan kebutuhan masyarakat,” ungkap Dr. Sagir.

Dekan juga menambahkan bahwa edukasi mengenai investasi bodong adalah prioritas, mengingat kerugian finansial dan psikologis yang sering ditimbulkan oleh praktik tersebut.

Sesi inti kegiatan PKM diisi dengan pemaparan materi yang mendalam mengenai literasi keuangan syariah, meliputi konsep dasar keuangan syariah, produk-produk perbankan syariah, serta tips praktis dalam mengelola keuangan keluarga sesuai prinsip syariah. Selain itu, topik pencegahan investasi bodong menjadi fokus utama, dengan menjelaskan modus-modus penipuan, ciri-ciri investasi ilegal, serta langkah-langkah yang harus diambil jika menemukan tawaran investasi mencurigakan. Para peserta juga diberikan pemahaman tentang pentingnya melakukan cek legalitas investasi kepada OJK sebelum menanamkan dananya.

Antusiasme peserta terlihat jelas dari sesi tanya jawab yang interaktif. Banyak peserta yang mengajukan pertanyaan seputar perbedaan investasi syariah dan konvensional, cara mengenali produk investasi yang aman, serta bagaimana melaporkan indikasi investasi bodong.

Kegiatan PKM ini diharapkan menjadi langkah awal yang signifikan dalam membangun keluarga-keluarga cerdas finansial di Sulawesi Tengah, yang tidak hanya mampu mengelola keuangan dengan baik, tetapi juga terhindar dari jeratan investasi bodong yang merugikan.

Kolaborasi antara UIN Datokarama Palu, TP PKK Provinsi Sulawesi Tengah, dan OJK Perwakilan Sulawesi Tengah akan terus diperkuat untuk mencapai tujuan tersebut.