Rektor UIN Palu apresiasi Menag atas kesuksesan pelaksanaan haji

Palu, 19/6 (UIN-DK) – Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Profesor Lukman Thahir mengapresiasi Menteri Agama dan jajarannya di Kementerian Agama atas kesuksesan penyelenggaraan haji 1446 H/2025 M.

“Tentu kita semua harus memanjatkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta mengapresiasi Kementerian Agama yang telah berusaha keras, sehingga pelaksanaan haji tahun 2025 ini bisa berjalan dengan baik, lancar dan sukses,” ucap Profesor Lukman Thahir, di Palu, Kamis.

Meski ada sejumlah tantangan dalam pelaksanaan haji 2025, namun hal itu tidak mempengaruhi substansi ibadah haji yang dilaksanakan oleh jamaah dari berbagai daerah di Tanah Air selama berada di Arab Saudi.

Bahkan, Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Taufiq Al Rabiah mengakui bahwa penyelenggaraan ibadah haji haji tahun ini lebih baik. Kondisi tersebut ditunjang dengan adanya sejumlah perbaikan pada fasilitas infrastruktur, ketersediaan air, fasilitas Kesehatan.

“Alhamdulillah, angka kematian sampai saat ini juga lebih rendah. Semoga kondisi ini akan terus berlangsung hingga seluruh jamaah haji kembali ke negara masing-masing,” kata dia.

Operasional haji 1446 Hijriah/2025 kini memasuki tahap pemulangan jamaah dari Tanah Suci ke Tanah Air. Proses pemulangan jamaah haji gelombang pertama berlangsung dari 11 hingga 25 Juni 2025.

Ada 266 kelompok terbang (kloter) yang berangkat pada gelombang I dan mendarat di Madinah. Mereka akan dipulangkan melalui Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah.

Rektor Profesor Lukman juga mengapresiasi petugas haji yang telah mendedikasikan dan bekerja keras melayani jamaah haji Indonesia. Sekitar 90 persen petugas menjalankan tugasnya dengan baik.

“Petugas haji kita, telah berkontribusi besar mendedikasihkan waktu, fikiran dan tenaga untuk melayani jamaah haji. Mereka sangat kuat dalam memberikan arahan dan bimbingan,” ucapnya.

Rektor Profesor Lukman berharap agar jamaah haji yang masih ada di Arab Saudi agar tetap tertib, dan terus membangun koordinasi dengan petugas haji.

“Tahun ini, jamaah haji asal Indonesia dikenal sebagai jamaah yang tertib. Kami mengapresiasi jemaah haji Indonesia atas hal itu, dan mendapat pujian dari berbagai pihak karena tertib dan sabar. Sikap ini menjadi modal kuat untuk menyesuaikan diri terhadap dinamika di lapangan,” ujarnya.***

Sumber: UIN Datokarama