UIN Datokarama kenalkan potensi wisata religi ke Asesor Lamdik

Palu, 29/1 (UIN-DK) – Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama mengenalkan potensi wisata religi ke Asesor Lembaga Akreditasi Mandiri Kependidikan (Lamdik), saat mereka tiba di Kota Palu, Rabu.

“Selamat datang di Kota Palu, kota yang memiliki banyak potensi wisata, salah satunya potensi wisata religi,” ucap Rektor UIN Datokarama Profesor Lukman Thahir.

Dua Asesor Lamdik yaitu Profesor Suswandari dan Profesor Bunyamin Maftuh, tiba di Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah, melalui Bandar Udara Mutiara Sis Aljufri.

Kedatangan dua asesor tersebut, disambut oleh Rektor UIN Datokarama Profesor Lukman Thahir dan jajarannya, di terminal kedatangan domestik bandara tersebut.

Oleh Lamdik, dua asesor tersebut diberi tugas untuk melaksanakan Visitasi Asesmen Lapangan Program Studi IPS pada Fakultas Tarbiyah Ilmu Keguruan (FTIK). Asesmen prodi tersebut, akan dilaksanakan pada tanggal 30 – 31 Januari 2025 di Kampus 2 UIN Datokarama di Kabupaten Sigi.

UIN Datokarama, kata Profesor Lukman, berkomitmen memberikan pelayanan yang baik serta perlindungan, kepada setiap tamu yang datang ke Sulawesi Tengah.

“Hal ini sesuai dengan budaya dan tradisi masyarakat di Sulawesi Tengah pada umumnya, dan Kota Palu pada khususnya,” ucapnya.

Dalam pelayanan terhadap Asesor Lamdik tersebut, UIN Datokarama turut mengenalkan wisata religi yang ada di Kota Palu. Di mana, dua asesor tersebut diantar untuk ziarah Makam Guru Tua di Jalan Sis Aljufri dan Makam Datokarama di Kelurahan Lere.

Datokarama dan Guru Tua merupakan dua tokoh penting yang berkontirbusi besar dalam pembangunan peradaban dan keadaban manusia di wilayah Timur Indonesia. Peran mereka dalam menyiarkan Islam menjadi bukti kontribusi nyata.

Dalam masa perjuangan dakwahnya, Guru Tua telah berhasil membangun 420 madrasah yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia bagian timur, Sulawesi, Maluku, Kalimantan, dan Papua. Semuanya adalah saksi nyata akan dakwah dia yang tidak mengenal lelah, yang kini telah mencapai lebih dari 1.700 madrasah di bawah naungan Alkhairaat.

Kunjungan atau ziarah makam dua tokoh tersebut, tidak hanya sekedar menjadi seremonial belaka. Melainkan, terkandung maksud untuk memperkaya dan meningkatkan nilai – nilai religius dan spiritualitas yang diajarkan oleh dua tokoh tersebut.

Penulis Naskah: Muhammad Hajiji