Jakarta (UIN Datokarama Palu) – Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu dan Institut Leimena menandatangani Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) untuk memperkuat kerja sama dalam bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, khususnya dalam hal literasi keagamaan lintas budaya.
Penandatanganan MoU ini dilakukan oleh Rektor UIN Datokarama Palu, Prof H Lukman S Thahir dan Ketua Institut Leimena, Matius Ho MS di Jakarta, Kamis (11/7/2024).
MoU ini kemudian ditindaklanjuti dengan penandatanganan Perjanjian Kerjasama (PKS) antara Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) UIN Datokarama Palu, Saepudin Mashuri, M.Pd.I, dan Direktur Operasional Institut Leimena, Vonny Tjandra.
Kerja sama kedua lembaga ini dilandasi oleh visi dan misi yang sama untuk membangun pemahaman, sikap, dan praktik beragama yang inklusif dan moderat di tengah keberagaman manusia untuk harmoni bangsa Indonesia.
Rektor UIN Datokarama Palu, Prof H Lukman S Thahir menuturkan bahwa kerja sama ini merupakan langkah penting untuk mewujudkan penguatan toleransi antar umat beragama di Indonesia.
“UIN Datokarama Palu berkomitmen untuk mendukung upaya-upaya yang bertujuan untuk meningkatkan literasi keagamaan dan memperkuat toleransi antar ukat beragama,” kata Prof Lukman.
Senada dengan itu, Ketua Institut Leimena Matius, berharap terjadi peningkatan literasi dan toleransi yang kuat di masyarakat.
“Melalui kerja sama ini, kami berharap dapat meningkatkan literasi keagamaan masyarakat dan memperkuat toleransi antarumat beragama di Indonesia,” ujar Matius Ho MS.
Kerja sama antara Institut Leimena dan UIN Datokarama Palu diharapkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam upaya membangun masyarakat Indonesia yang damai, toleran, dan harmonis.
Institut Leimena adalah lembaga non-profit yang berdiri tahun 2005. Institut Leimena dibentuk sebagai respons atas perkembangan situasi bangsa dan negara. Institut Leimena merupakan lembaga pendidikan dan penelitian yang fokus pada studi tentang agama dan pluralisme.
Para pendiri, sekaligus anggota Board of Trustees yang pertama adalah Jakob Tobing, Mangara Tambunan, Matius Ho, Radja Kami Sembiring Meliala, dan Viveka Nanda Leimena.