UIN Palu tuan rumah Poros Intim 2026, Warek III: Momentum promosikan potensi Sulteng

Mataram, NTB, 8/7 (UIN-DK) – Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu, Provinsi Sulawesi Tengah, Doktor Kiai Haji Faisal Attamimi menyatakan bahwa Pekan Olahraga, Riset, Ornamen Seni, se-Indonesia Timur (Poros Intim), menjadi satu momentum baik untuk promosikan potensi Sulawesi Tengah.

Pernyataan Doktor Faisal Attamimi, seiring dengan UIN Datokarama dipercayakan sebagai tuan rumah penyelenggara Poros Intim 2026.

“UIN Palu akan memanfaatkan momentum ini dengan baik, untuk membantu promosikan potensi Sulteng kepada civitas akademik Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) se-Indonesia Timur,” ucap Doktor Faisal.

Poros Intim merupakan kegiatan dua tahunan, yang pesertanya adalah PTKIN se-Indonesia Timur terdiri dari Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN), Institut Agama Islam Negeri (IAIN), dan Universitas Islam Negeri (UIN).

Di wilayah Kawasan Timur Indonesia, terdapat kurang lebih 14 PTKIN meliputi UIN Mataram, UIN Alauddin Makassar, UIN Datokarama Palu, IAIN Palopo, IAIN Parepare, IAIN Bone, STAIN Majene, IAIN Kendari, IAIN Gorontalo, IAIN Manado, IAIN Ternate, IAIN Ambon, IAIN Papua, dan IAIN Sorong.

“Dan secara geografis UIN Datokarama Palu satu PTKIN di Pulau Sulawesi yang keberadaan dan letaknya berada di tengah untuk Kawasan Timur Indonesia,” ujarnya.

 

Letak dan keberadaan UIN Datokarama yang sangat strategis dan dapat dijangkau oleh semua PTKIN tersebut, kata Doktor Faisal, menjadi satu kesempatan untuk mempromosikan potensi – potensi daerah di Sulawesi Tengah kepada PTKIN.

Salah satu potensi yang dimiliki oleh Sulawesi Tengah adalah, potensi wisata cagar budaya megalit yang tersebar di Lembah Napu, Besoa, Bada di Kabupaten Poso, serta dataran Kulawi, Lindu, dan Watunonju, di Kabupaten Sigi.

UIN Palu, ujar Doktor Faisal, melalui momentum Poros Intim IV Tahun 2026, tidak hanya sekedar mengenalkan situs megalit kepada civitas akademik PTKIN se-Indonesia Timur. Melainkan, juga akan mengajak para dosen dan peneliti dari PTKIN untuk bersama – sama melakukan penelitian dan kajian mendalam terkait keberadaan situs megalit Sulteng, dalam rangka pengembangan keilmuan.

“Oleh karena itu, untuk kelancaran dan menyukseskan Poros Intim IV Tahun 2026, maka UIN Datokarama akan bersinergi dengan Pemerintah Provinsi Sulteng dan pemerintah kabupaten/kota di wilayah Sulteng, serta stakeholder terkait,” ungkap Kiai Faisal Attamimi.

Berdasarkan data yang ada saat ini, terdapat 900 lebih megalit dalam berbagai bentuk dan ukuran yang tersebar di Lembah Napu dan Bada, Kabupaten Poso.

Ukuran batu tertinggi menyerupai manusia setinggi empat meter dengan lebar rata-rata 1,5 sampai 2,5 meter.

Hasil penelitian arkeologi menyebutkan megalit tersebut diperkirakan berasal dari 3.000 tahun sebelum Masehi dan yang termuda dibuat sekitar 1.300 tahun sebelum Masehi.

Bentuk batu tersebut beragam antara lain berupa patung arca, kalamba, tutu’na dan dakon.***

Sumber: Pengelola Dokumentasi dan Kehumasan UIN Datokarama Muhammad Hajiji

Fotografer: Kiswanto