Palu (Humas UINDK Palu) – UIN Datokarama Palu laksanakan Kuliah Umum Semester Ganjil Tahun Akademik 2023/2024 yang secara resmi dibuka oleh Rektor Prof Dr. H. Sagaf S Pettalongi, M.Pd, di Auditorium UIN Datokarama Palu, Rabu (30/8).
Kuliah Umum kali ini mengambil tema “Moderasi Beragama dan Tahun Toleransi” disampaikan oleh Staf Khusus (Stafsus) Menteri Agama RI Bidang Toleransi, Terorisme, Radikalisme dan Pesantren, Dr. H. Muhammad Nuruzzaman, S.Ag., M.Si.
Rektor UIN Datokarama Palu Sagaf S. Pettalongi dalam sambutan pembukaan kuliah umum mengatakan Bapak Menteri Agama RI H Yaqut Cholil Qoumas yang sebelumnya direncanakan hadir dalam Kuliah Umum di UIN Datokarama Palu, langsung menunjuk Staf Khususnya Bapak Muhammad Nuruzzaman untuk menggantikannya menyampaikan Kuliah Umum di UIN Datokarama Palu.
“Yang pertama saya sampaikan mungkin permohonan maaf dari Menteri Agama RI tidak sempat ke kampus UIN Palu karena mendampingi bapak presiden, jadi tadi beliau langsung menunjuk Bapak Muhammad Nuruzzaman. Saya kira tidak mengurangi dan beliau memang selalu diutus oleh Menteri Agama untuk penyampaian-penyampaian Kuliah Umum,” kata Rektor membuka sambutannya.
Lanjutnya, hari ini juga merupakan rangkain penutupan dari pengenalan akademik yang sudah dilakukan mulai dari kegiatan Mahad, PBAK kemudian Matrikulasi yang berakhir tadi siang, kemudian hari ini ditutup dan dilanjutkan dengan pembukaan kuliah yang biasa disebut juga dengan Kuliah Umum. Meskipun kata Rektor, Kuliah Umum itu tidak selalu dilaksanakan pada awal semester, namun bisa saja dilakukan pada setiap saat.
“Jadi Kuliah Umum ini merupakan salah satu tradisi akademik. Saya harap anak-anakku semua mencermati dengan baik penyampaian Kuliah Umum oleh Stafsus Menag RI nanti sehingga bisa menjadi tambahan paling tidak pencerahan dalam menghadapi kehidupan-kehidupan selanjutnya khususnya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” jelas Rektor.
Sementara itu, Stafsus Menteri Agama Muhammad Nuruzzaman membuka penyampaian Kuliah Umum langsung menyinggung soal radikalisme. Kata Nuruzzaman, dari data BNPT itu bahwa ada tiga kelompok rentan yang berpotensial terpapar paham radikal. Kelompok rentan yang pertama adalah orang yang tinggal di perkotaan, yang kedua perempuan dan yang ketiga anak muda.
“Pendudukan Indonesia 53 persen itu didominasi oleh usia 39 tahun ke bawah, jadi penduduk Indonesia lebih banyak generasi milenial dan generasi Z-nya, karena jumlah penduduk mudanya itu 43 persen dari total penduduk Indonesia,” jelasnya.
Di sisi lain juga Nuruzzaman meminta kepada para dosen agar harus mempelajari dunia digital atau tidak gagap teknologi karena ada tantangan menghadapi mahasiswa yang notabenenya menghabiskan waktunya 9 jam di dunia maya.
“Tanya ke mahasiswa baru atau kakak kelasnya kalau diberi tugas dan soal mereka membaca buku atau tidak?, pasti akan dicari di google dan melakukan copy paste, bener ngak?. Saya juga dosen sebenarnya dan saya tahu, maka pilihannya kalau buat tugas tulis tangan tidak boleh diketik, kalau tulis tangan minimal mereka membaca. Jadi dosen harus lebih pintar dari mahasiswa,” pesan Nuruzzaman.
Kuliah umum ini diikuti oleh pejabat, dosen, tendik dan mahasiswa UIN Datokarama Palu, baik kampus I maupun dari kampus II.