LP2M UIN Palu Tingkatkan Pengelolaan dan Akreditasi Jurnal Internasional

Palu (Humas UINDK Palu) – Dalam mendorong peningkatan pengelolaan Jurnal ilmiah di lingkup Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) UIN Datokarama Palu menggelar Workshop Pengelolaan Penelitian dan Peningkatan Akreditasi Jurnal Internasional, yang dibuka langsung oleh Rektor UIN Datokarama Palu Prof Dr H Sagaf S Pettalongi, Sabtu (29/7/2023).

Dalam kegiatan tersebut menghadirkan pemateri yakni Muhammad Aziz Hakim, M.H. Kepala Subdirektorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat serta Dosen UIN Sunan Gunung Djati Bandung sekaligus Pengelola Jurnal Sinta 1 UIN Bandung Dr Ferli Septi Irwansyah M Pd.

Dalam sambutannya, Rektor UIN Datokarama Palu mengatakan kegiatan ini penting bagi civitas akademika khususnya bagi pengelola jurnal yang mengikuti kegiatan tersebut, apalagi pematerinya didatangkan dari UIN Sunan Gunung Djati Bandung, sehingga sangat tepat untuk memberikan bimbingan dan arahan yang berkaitan dengan tema workshop kali ini, dan memang UIN Palu juga terbuka untuk berkolaborasi dan mendapatkan masukan-masukan dari berbagai pihak dalam rangka pengembangan kampus dalam semua aspek.

“Saya pikir pengelolaan jurnal ini penting sekali karena korelasinya sangat tinggi dengan pencapaian-pencapaian pangkat akademik dosen, sangat berkorelasi tinggi, walaupun ada rumusnya di dalam mempublis tulisan supaya jurnal itu bisa tetap eksis dan statusnya meningkat,” kata Prof Sagaf.

Paling tidak kata Prof Sagaf, jika ada jurnal-jurnal UIN Datokarama Palu yang terakreditasi sinta 2 atau sinta 1 dan scopus misalnya, peluangnya akan semakin besar. “Saya sampaikan ini karena saya lihat teman-teman di Perguruan Tinggi yang punya jurnal terindeks sinta maupun scopus itu panen guru besar, saya contohkan misalnya UIN Bandung , dan kedua UIN Salatiga dan IAIN Kudus,” sebutnya.

UIN Salatiga kata Sagaf, dalam beberapa tahun pertama UIN Palu itu lebih banyak guru besarnya, tapi sekarang guru besar di UIN Salatiga sudah di atas 15 atau mungkin sudah 20an, itu karena dua jurnalnya terindeks scopus. Kemudian IAIN Kudus di berada di wilayah kabupaten, dalam satu bulan itu tujuh guru besarnya turun karena jurnal terakreditasi scopus itu ada 2 yakni Q1 dan Q2 ditambah lagi sinta 1 ada dua, dan sinta 2 ada tiga.

“Jadi itu saya bilang tadi korelasinya erat sekali, dengan kenaikan pangkat dosen, lektor kepala khususnya dan guru besar. Jadi teman-teman pengelola jurnal ini semangat itu penting bagaimana kita membulatkan tekad, karena efeknya mungkin sepintas belum ke kita tapi nanti 5 hingga 10 tahun akan datang. Mari kita bergerak bersama, bersinergi khususnya teman-teman pengelola jurnal supaya bisa kita sama-sama bangkit bersama,” tutup Rektor.