Palu (Humas UINDK Palu) – Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu, Profesor Sagaf S Pettalongi menyatakan protes yang dilakukan oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas terhadap pelayanan jamaah haji Indonesia oleh pihak Saudi Arabia di Makkah, merupakan bentuk tanggung jawab untuk kenyamanan jamaah melaksanakan ibadah haji.
“Protes tersebut adalah bentuk tanggung jawab sebagai Menteri Agama mewakili Pemerintah Indonesia dan juga sebagai Amirul Hajj Indonesia,” ucap Profesor Sagaf S Pettalongi, dihubungi dari Palu, Sulawesi Tengah, Selasa.
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengkritisi Pemerintah Arab Saudi terkait pelayanan jamaah haji asal Indonesia di Makkah.
Protes itu terkait dengan keterlambatan pelayanan makanan untuk jamaah haji Indonesia oleh pihak Arab Saudi, kemudian transportasi pengangkutan jamaah haji, serta sarana lainnya yakni ketersediaan air bersih.
Atas protes tersebut, Pemerintah Arab Saudi melalui Menteri Urusan Haji dan Umroh, Taufik F Al Rabiah menyampaikan permohonan maaf kepada Pemerintah Indonesia atas kelalaian tersebut.
“Sehingga nampak jelas bahwa, protes Menag terhadap pelayanan pihak Arab Saudi, bukanlah pencitraan, melainkan sebagai bentuk keseriusan dan komitmen menteri kita dalam mengurusi jamaah haji,” ujar Sagaf Pettalongi.
Rektor mengemukakan Kementerian Agama Indonesia telah bersusah payah memberikan pelayanan terbaik kepada jamaah haji asal Tanah Air, sejak jauh sebelum keberangkatan hingga pelaksanaan ibadah haji di Arab Saudi.
Bahkan saat pelaksanaan haji, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas turun langsung mengurusi dan melayani jamaah haji asal Indonesia yang berjumlah kurang lebih 209.782 orang di Arab Saudi.
“Gus Men bahkan tidak mau makan, bila jamaah haji asal Indonesia belum makan. Ini satu sikap dari bentuk tanggung jawab dan kesungguhan dalam mengurusi jamah haji, yang patut untuk diapresiasi oleh semua pihak,” kata Sagaf Pettalongi.
“Beliau merasakan langsung apa yang dirasakan oleh jamaah haji asal Indonesia, mengenai pelayanan pihak Arab Saudi terhadap jamaah asal Indonesia,” ungkapnya.
Rektor mengajak kepada semua pihak di Tanah Air agar melihat protes tersebut sebagai satu bentuk masukan dari pemerintah kita terhadap pelayanan Arab Saudi, yang harus didukung oleh multi pihak di Tanah Air.
“Apa yang dilakukan oleh Kemenag dan Menag merupakan wujud tanggung jawab dan komitmen untuk kenyamanan dan keamanan jamaah melaksanakan ibadah haji. Kita berharap, tahun akan datang, pemerintah Arab Saudi semakin meningkatkan kualitas pelayanan kepada jamaah asal Indonesia,” ujarnya.