Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu, Sulawesi Tengah, menggandeng empat perguruan tinggi terdiri dari Universitas Tadulako (Untad), Sekolah Tinggi Agama Hindu (STAH), Sekolah Tinggi Teologi Injili Indonesia (STTII) Sulteng, dan Universitas Alkhairaat (Unisa), melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKn) Moderasi Beragama.
Rektor UIN Datokarama Prof Sagaf S Pettalongi, di Palu, Sabtu, mengemukakan keterlibatan empat perguruan tinggi tersebut menjadi wujud dari komitmen untuk kolaborasi optimalisasi pembinaan masyarakat melalui pendekatan moderasi beragama.
“Tentu ini tidak sekedar memperkuat hubungan kelembagaan antara UIN Palu dengan Untad, STAH, STTII dan Unisa, tetapi lebih dari itu adalah sebuah komitmen bersama untuk membina masyarakat,” kata Prof Sagaf Pettalongi, di Palu, Sabtu, dalam pembekalan mahasiswa KKN Kolaborasi Moderasi Beragama Angkatan X Gelombang I Tahun 2022.
UIN Datokarama Palu menggagas KKN berbasis kolaborasi moderasi beragama, yang dalam teknis pelaksanannya melibatkan perguruan tinggi negeri dan swasta di Sulawesi Tengah.
Dalam pelaksanaan KKN Moderasi Beragama, UIN Palu menurunkan 1.126 mahasiswa/i, Untad Palu menurunkan lima orang mahasiswa, empat orang mahasiswa dari STAH Palu, tiga orang dari STTII Sulteng dan tiga mahasiswa dari Unisa Palu.
Para mahasiswa akan berkolaborasi di lokasi KKN meliputi Kota Palu, Kabupaten Sigi, Donggala dan Parigi Moutong, dengan melaksanakan kegiatan pembinaan masyarakat selama sebulan penuh mulai dari 9 November – 9 Desember 2022.
Prof Sagaf yang juga Waketum MUI Sulteng meminta mahasiswa peserta KKN agar mengedepankan sikap dan pemikiran yang moderat dan humanis dalam kehidupan sosial keagamaan, utamanya selama berada di lokasi KKN.
“KKN ini menjadi satu syarat untuk meraih gelar sarjana, agar bisa sukses dalam ber KKN, maka kalian anak – anakku (mahasiswa/i) harus mampu berbuat hal – hal positif di masyarakat dengan menonjolkan sikap dan pemikiran yang moderat serta humanis,” ungkap Guru Besar sekaligus Pakar Managemen Pendidikan UIN Palu itu.
“Dengan menonjolkan sikap dan pemikiran yang moderat dan humanis, maka mahasiswa akan diterima di masyarakat, yang kemudian akan berdampak pada nama baik lembaga,” ujarnya.
Ia menambahkan, mahasiswa peserta KKN harus mampu berkoordinasi dan membangun komunikasi positif dengan pemerintah desa/kelurahah, tokoh agama, pemuda dan tokoh perempuan, terkait dengan pelaksanaan kegiatan – kegiatan selama di lokasi KKN.
sumber : humas UIN Datokarama Palu