Mataram (Humas) – Direktur Jenderal Pendidikan Islam, M. Ali Ramdhani mengatakan pada era digital sivitas akademika pada Perguruan Tinggi Keagamaan untuk dapat menempatkan agama sebagai instrumen kemajuan dengan memanfaatkan perkembangan informasi dan teknologi yang masif dan semakin tak terbendung saat ini.
Hal ini disampaikan Dirjen saat menyampaikan laporan kegiatan Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS) 2022 ke 21 di kampus UIN Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Menurut Ramdhani, sapaan akrabnya, AICIS mengangkat tema utama Future Religion in G-20, Digital Transformation, Knowledge Management and Social Resilience, yang merupakan perpaduan tema untuk menjawab perkembangan tantangan dunia.
“Dapat kita lihat bahwa topik saat ini sebenarnya adalah kesadaran yang berkelanjutan dengan tindakan nyata untuk mengintegrasikan era digital ke dalam lingkungan keagamaan,” terang Ramdhani di Mataram, Kamis malam (20/10/2022).
Menurut Ramdhani, implikasi era digital untuk pendidikan yang lebih baik perlu didorong agar mampu mengartikulasikan peran agama dan dunia pendidikan untuk kemaslahatan umat dengan mengintegrasikan kecepatan perkembangan teknologi saat ini.
Ramdhani membeberkan ada beberapa hal yang membedakan pelaksanaan AICIS ke-21 tahun 2022. Pertama, penyelenggaraan AICIS tahun 2022 memecahkan rekor sebagai penyelenggaraan AICIS dengan jumlah peserta paper submission terbanyak sepanjang sejarah AICIS baik untuk open panel maupun selected panel. Kedua, AICIS 2022 merupakan pertama kalinya penyelenggaraan Konferensi Internasional yang diselenggarakan di dua tempat berbeda yaitu di Mataram pada bulan Oktober dan di Bali pada bulan November serta bersamaan dengan pelaksanaan G 20 dan Religi 20.
“Ketiga, AICIS tahun 2022 merupakan pertama kalinya kerjasama organisasi dengan melibatkan perguruan tinggi non-Islam lainnya dan lintas agama,” terang Ramdhani.
Untuk itu, lanjutnya, pelaksanaan Tahun Toleransi dan Harmoni ini benar-benar terwujud dengan baik. Hal ini dapat dilihat melalui sesi khusus terkait Talk Council Umat Beragama yang bertujuan untuk berbagi pengalaman tentang bagaimana pemeluk agama dan umat beragama di mana mereka berasal.
“Sesuai dengan tema besar AICIS tahun ini, agama masa depan harus membawa kesejahteraan dan kedamaian antar umat manusia dimana sebagai sesama manusia mereka mampu bahu membahu menghadapi dunia yang penuh tantangan,” harap Dirjen.
Untuk menajamkan sharing pengalaman civitas akademika, nantinya akan dilanjutkan dengan penajaman FGD terkait Best Practices Moderasi Umat Beragama yang digelar di kampus Universitas Hindu Negeri (UHN) Bali.
“Terakhir, selain lingkungan akademik yang sangat tinggi dalam acara AICIS ini, hal yang unik dari AICIS 2022 adalah adanya Educational Expo yang diadakan di UIN Mataram untuk mempromosikan inovasi dan kemajuan Perguruan Tinggi Agama dalam menjalin kerjasama dan merespon tantangan saat ini,” lapornya.