UIN Datokarama Palu Ketambahan Dua Guru Besar

Sekretaris Jenderal Kementerian Agama RI Prof. Dr. H. Nizar Ali, M.Ag didampingi oleh Rektor UIN Datokarama Palu, Prof. Dr. H. Sagaf S Pettalongi. M.Pd menyerahkan cendera mata kepada dua guru besar baru UIN Datokarama Palu, masing-masing Prof. Dr. H. Lukman S Thahir, M.Ag dan Prof. Dr. Marzuki, M.H. Foto: Humas UIN Datoramara Palu

Palu-Universitas Agama Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu, ketambahan dua guru besar masing-masing Prof. Dr. H. Lukman S Thahir, M.Ag guru besar dalam bidang Filsafat dan pemikiran Islam dan Prof. Dr. Marzuki, M.H guru besar dalam bidang Ilmu Figih.

Keduanya telah dikukuhkan, kemarin Selasa (20/9/2022) di salah satu hotel di Kota Palu melalui sidang senat terbuka, sekaligus dirangkaian dengan kuliah umum.

Sekretaris Jenderal Kementerian Agama RI Prof. Dr. H. Nizar Ali, M.Ag hadir dalam pengukuhan itu, mengucapkan selamat kepada kedua guru besar UIN Datokarama Palu.

Katanya, dengan bertambahnya guru besar di UIN Datokarama Palu akan menjadi modal yang besar untuk pengembangan kualitas perguruan tinggi, karena bagaimanapun guru besar itu ucapannya adalah sebuah teori, dan prilakunya adalah teladan, sehingga ucapan-ucapannya itu harus betul-betul memiliki bobot akademik yang berkualitas.

Sekretaris Jenderal Kementerian Agama RI Prof. Dr. H. Nizar Ali, M.Ag menyerahkan cendera mata kepada dua guru besar baru UIN Datokarama Palu, Prof. Dr. Marzuki, M.H.
Sekretaris Jenderal Kementerian Agama RI Prof. Dr. H. Nizar Ali, M.Ag menyerahkan cendera mata kepada dua guru besar baru UIN Datokarama Palu, masing-masing Prof. Dr. H. Lukman S Thahir, M.Ag

Dengan begitu katanya, secara keseluruhan bisa menambah daya doprak percepatan pengembangan SDM di perguruan tinggi. “Ini adalah menjadi modal yang sangat besar untuk pengembangan kualitas UIN Datokarama Palu,”sebut Prof Nizar Ali.

Di Kementerian Agama sendiri katanya, selama ini terus mendorong agar perguruan tinggi mempercepat proses jabatan fungsional guru besar, karena jabatan guru besar adalah jabatan tertinggi di bidang akademik, tidak ada jabatan akademik diatas guru besar.

“Ini adalah impian semua dosen, jika ada dosen yang tidak bercita-cita ingin menjadi guru besar, maka dosen itu tidak ada niat untuk mengembangkan potensi dalam dirinya, dan kedua tidak mau meningkatkan kualitas kelembagaan di perguruan tinggi,”ujarnya.

Sementara itu, Rektor UIN Datokarama Palu, Prof. Dr. H. Sagaf S Pettalongi. M.Pd mengatakan pengukuhan Guru Besar adalah wujud nyata peningkatan kualitas SDM. “Tentu saya berharap guru besar ini bisa berimplikasi terhadap peningkatan mutu UIN Datokarama Palu melalui kegiatan pendidikan dan riset yang dilakukan oleh para guru besar itu,”sebutnya.

Kini katanya UIN Datokarama Palu, telah memiliki delapan guru besar, dan empat dalam waktu dekat ini akan menyusul, dimana saat ini dua diantaranya sudah berproses di Kemendikbudristek dan dua lagi di Kemenag RI. *

Sumber : humas UIN Datokarama Palu