Ketua DPRD Sulteng Minta Wisudawan UIN Datokarama Palu Kembali ke Kampung Bangun Desa

Palu (Humas) – Ketua DPRD Sulteng, Dr. Hj. Nilam Sari Lawira, SP.,MP berhasil memukau Civitas Akademika, wisudawan dan keluarga para wisudan Sarjana dan Pascasarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu saat memberikan orasi ilmiah dalam rangka  wisuda Sarjana dan Pascasarjana  semester genap Tahun Akademik 2021/2022 bertempat di Jodjokodi Convention Centre (JCC) Jalan Moh Yamin Palu pada, Kamis (22/9/2022).

Tampil dengan balutan semi jas warna krem berbahan batik Bomba, Nilam Sari Lawira menekan perlunya sinergi perguruan tinggi dan pemerintah daerah sebagai wujud dan bentuk “Memadukan Kepentingan Memenangkan Kehidupan”.

Dalam orasinya yang berdurasi hampir satu jam dengan judul “Kolaborasi Berbasis Digital Perguruan Tinggi – Pemerintah Daerah Dalam Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi” Nilam Sari Lawira memberikan pesan yang terkesan lebih pada wejangan kepada Wisuda dan Wisudawati agar kembali ke kampung untuk membangun desa.

”Kembalilah ke desa, karena masa depan Indonesia ada di desa. Sulteng masih mempunyai 686 desa dari 1.842 desa yang blank spot. Bentengilah desa dengan pendidikan agama. Kehancuran masyarakat Tiongkok di masa lalu, dilakukan oleh Inggris melalui penyebaran Candu, Napza yang menghancurkan generasinya,” kata Nilam Sari.

Lebih lanjut dikatakan, dirinya tidak ingin hal tersebut terjadi di Indonesia, sehingga dia meminta para wisudawan beramai – ramai kembali ke desa menyemai pertanian digital dengan prinsip “makan apa yang ditanam, tanam apa yang hendak dimakan”.

Dikatakan, kiprah dan sumbangsih pemikiran Civitas Akademika UIN Datokarama Palu menjadi modal sosial tak ternilai bagi pemerintah daerah dan masyarakat Sulawesi Tengah.

Nilam Sari berharap agar para akademisi dan para alumni yang diwisuda, bukanlah “mereka yang berumah di atas awan”, bukanlah mereka yang hanya menjadi “Menara Gading” yang hanya mampu berkiprah secara homogen dalam komunitasnya, tetapi menjadi civitas akademika yang tidak hanya berpikir kritis, tetapi mampu memberikan solusi berbasis bukti dan data bagi pembangunan Sulawesi Tengah berbasis budi pekerti, harmoni dalam keluarga dan masyarakat.

Prosesi Wisuda di UIN Datokarah Palu, diikuti sedikitnya 741 wisudawan yang terdiri dari Sarjana dan Pasca Sarjana dari semua jurusan. Prosesi wisudah yang dipimpin langsung Rektor UIN Datokarama Palu Prof. Dr. H. Sagaf S. Pettalongi, M.Pd, dihadiri oleh  para pejabat dilingkup UIN Datokaramah Palu, keluarga besar UIN  serta para orang tua dan keluarga para wisudawan.

Para wisudawan-wisudawati yang berhasil menamatkan pendidikan mereka berasal  dari 4 (empat) fakultas dan Pascasarjana UIN Datokarama Palu masing-masing dari mereka merupakan lulusan dari Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan sebanyak 290 orang, Fakultas Ushuludin Adab dan Dakwah 131 orang, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam 193 orang, serta  Pascasarjana 29 orang magister, dan 3 orang doktor.

Rektor Sagaf S Pettalongi pada kesempatan tersebut berharap, para lulusan bisa berkarya di atas landasan spirit dan etik Islam. Sebab itu, katanya UIN  berharap para sarjana UIN Datokarama Palu menjadi Profesional Islami. Siap berkarya di berbagai bidang profesi, keilmuan dan keahlian, tanpa harus tercerabut akar identitas moralnya sebagai seorang Muslim.

Rektor menambahkan bahwa pengembangan kampus I masih membutuhkan lahan yang saat ini masih sangat terbatas.

Oleh karena itu, selaku Rektor, Prof Sagaf telah mengirimkan surat permohonan kepada Gubernur Sulawesi Tengah agar  berkenaan menghibahkan lahan Golni yang kebetulan areanya berbatasan langsung dengan kampus I UIN Datokarama Palu.

Jika diperkenankan, area ini ke depannya akan dijadikan sebagai ruang terbuka hijau (RTH) dan sekaligus sebagai sarana olahraga (sport center) yang juga dapat digunakan oleh masyarakat luas.

“Sehubungan dengan hal tersebut, mohon kiranya dukungan penuh dari DPRD Provinsi Sulawesi Tengah melalui  ibu Ketua DPRD Provinsi Sulawesi Tengah Dr. Hj. Nilamsari, SP.MP,” tandas Rektor Prof Sagaf Petalongi.

sumber : humas UIN Datokarama Palu