Palu (Humas) – Sebanyak 741 mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu, Kamis (22/9) hari ini, akan mengikuti prosesi wisuda semester genap tahun akademik 2021/2022, di Jodjokodi Convetion Center (JCC) Palu. Rektor UIN Datokarama Palu Prof Dr H Sagaf Pettalongi menyampaikan bahwa sesuai dengan visi UIN yakni mengembangkan kajian Islam moderat, alumni UIN Datokarama Palu itu harus menampilkan sifat dan perilaku beragama yang moderat di tengah-tengah masyarakat.
“Dimana sekarang ini banyak sekali kelompok-kelompok atau pemahaman keagamaan yang mengklaim terhadap kebenaran tertentu. Apakah itu dari sisi penekanannya pada pemahaman Islam kiri, kita bahasakan begitu, Islam liberal, ataukah Islam kanan yang radikal itu. Nah di sini Alumni UIN harus mampu memposisikan diri sebagai ilmuwan atau agamawan yang bersikap berpikir dan berperilaku yang moderat,” kata Pakar Manajemen Pendidikan ini.
Untuk diketahui bersama, wisuda ke 3 setelah beralih status dari IAIN ini akan dilakukan dua sesi, yakni pagi dan siang hari. Sesi pertama diikuti sebanyak 356 wisudawan diantaranya Pascasarjana 32 orang yang terdiri dari 29 orang magister dan 3 orang doktor, kemudian Fakultas Adab dan Dakwah (FUAD) 131 orang, dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) 193 orang. Sedangkan untuk sesi kedua diikuti 385 wisudawan diantaranya Fakultas Syariah (FASYA) 95 orang dan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) 290 orang.
“Saya pesankan ke alumni UIN juga, ini masih bergerak dari konsep pemikiran dan sikap moderat, bahwa menjadi garda terdepan di tengah masyarakat untuk mencegah munculnya berita-berita hoaks,” lanjut Wakil Ketua Umum MUI Sulteng ini.
Olehnya itu kata Sagaf, alumni UIN Datokarama harus melakukan penyaringan yang benar terhadap sebuah informasi, kalau bahasa agama itu disebut dengan tabayyun, memilah dan menyelidiki betul supaya tidak mudah terprovokasi dan percaya berita-berita yang belum jelas kebenarannya. “Ini bagian juga dari sikap dan perilaku moderat sebenarnya, jadi tidak mudah merespon sesuatu yang sebenarnya belum jelas, apakah berita itu benar atau tidak,” sebut Guru Besar UIN Datokarama Palu itu.
Di sisi pasar kerja, juga pakar manajemen pendidikan Islam ini berharap agar alumni UIN Datokarama Palu harus siap menghadapi pasar kerja yang beragam sekarang ini. Tentu salah satu kesiapan yang dimaksud ini adalah harus memiliki atau mempersiapkan kompetensi yang berkaitan dengan inter dan multidisipliner. “Karena memang itu distingsi dari UIN, kajiannya UIN itu harus pendekatan inter dan multidisipliner. Karena kita memiliki konsep integrasi ilmu, bukan hanya ilmu agama tetapi juga ilmu-ilmu umum. Nah dengan konsep itu maka sebenarnya alumni UIN ini harus bisa beradaptasi atau menghadapi pasar kerja apa saja,” terang Pakar Islam Moderat ini.
Yang selanjutnya dia berharap alumni UIN bisa beradaptasi dengan perkembangan global yang dinamis. Jika sekarang ini kata Rektor Pertama UIN Datokarama Palu itu salah satu ikon kemajuan adalah penguasaan IT, maka mahasiswa UIN semuanya dapat menggunakan bidang IT terebut. “Ini salah satu tanda bahwa proses adaptasi itu harus bisa dilakukan dalam dunia global sekarang ini, biar orang pintar bagaimana kalau tidak bisa IT tidak bisa bikin apa-apa,” tegasnya.
Sementara itu, data untuk alumni berprestasi terbaik itu diantaranya pada Pascasarjana Muh Nur Afwan Prodi Pendidikan Agam Islam (PAI) dengan IPK 3,87. Untuk tingkat S1, pada Fakultas Adab dan Dakwah (FUAD) Rudi Prodi Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) dengan IPK 3,97, Fakultas Syariah (FASYA) Oktaviani Prodi Hukum Ekonomi Syariah dengan IPK 3,94, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Moh Nurul Iman Prodi Ekonomi Syariah dengan IPK 4.00, dan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Bagas Setiono Prodi Pendidikan Agama Islam (PAI) dengan IPK 3,97.
sumber : humas UIN datokarama Palu