Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu, Sulawesi Tengah, bersama Balai Bahasa Sulteng sepakat mengenalkan Bahasa Indonesia kepada penutur asing dari berbagai negara lewat peran dan fungsi masing-masing dua lembaga tersebut.
“UIN Palu terus mengembangkan kelembagaan peran dan fungsinya dengan membangun mitra salah satunya akan bekerja sama dengan Balai Bahasa Sulteng untuk pengembangan keterampilan mahasiswa, dosen dan tenaga kependidikan di lingkup UIN Palu dalam berbahasa Indonesia. Serta mengenalkan bahasa Indonesia kepada penutur asing,” ujar Rektor UIN Palu Prof Sagaf S Pettalongi, di Palu, Kamis (12/5).
Pihak Balai Bahasa Sulteng dipimpin oleh Sandra Safitri Hanan telah bertemu dengan Rektor UIN Palu Prof Sagaf S Pettalongi untuk membahas optimalisasi penggunaan Bahasa Indonesia baku, serta rencana pendirian lembaga penyelenggara program Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) dan sosialisasi Uji Kemahiran Dalam Berbahasa Indonesia.
Pertemuan pihak Balai Bahasa dengan Rektor UIN Datokarama berlangsung di ruang kerja Rektor, di Palu, Kamis (12/5).
Dalam pertemuan itu, Prof Sagaf mengemukakan UIN Palu mendukung penuh program Balai Bahasa Sulteng dalam mengenalkan dan membangun keterampilan penutur asing dalam berbahasa Indonesia.
Tidak hanya itu, UIN Palu, kata dia, juga akan melibatkan diri dalam pembinaan keterampilan mahasiswa, dosen dan tenaga kependidikan dalam berbahasa Indonesia. Apalagi UIN Palu terdapat beberapa mahasiswa asing dari Negara Thailand.
“UIN Palu juga akan mengirim utusan untuk masuk sebagai pengurus dalam lembaga penyelenggara program BIPA Sulteng,” ungkapnya.
Ia menyebut, UIN Palu atas dukungan Balai Bahasa Sulteng juga akan membentuk unit struktural yang berfungsi menyelenggarakan program BIPA.
Sementara itu, Kepala Balai Bahasa Sulteng Sandra Safitri Hanan dalam waktu dekat akan dibentuk asosiasi pengajar pegiat Bahasa Indonesia bagi penutur asing di tingkat Kota Palu.
“Asosiasi ini anggotanya berasal dari perguruan tinggi, lembaga, badan yang karyawan atau anggotanya ada warga negara asing,” ujarnya.
“Untuk sementara fokusnya di tingkat perguruan tinggi terlebih dahulu,” katanya.
Dalam asosiasi itu, UIN Palu menjadi salah satu peserta yang mengutus kurang lebih enam orang dosen sebagai anggota asosiasi pengajar pegiat Bahasa Indonesia bagi penutur asing.
“Kami juga telah rapat dengan utusan UIN untuk membentuk asosiasi pengajar pegiat Bahasa Indonesia bagi penutur asing di lingkup UIN Datokarama Palu,” ujarnya.
sumber : humas UIN Datokarama Palu