Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu, Sulawesi Tengah, berupaya menambah jumlah guru besar (professor) di berbagai bidang ilmu, untuk menunjang peningkatan mutu akademik perguruan tinggi Islam negeri tersebut.
“Penambahan jumlah guru besar menjadi satu prioritas yang tertuang di dalam rencana strategis hingga 2024, target hingga 2024 guru besar di UIN Palu berjumlah 12 orang,” kata Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga UIN Datokarama Prof Abidin Djafar, di Palu, Selasa (11/1).
Saat ini, kata Prof Abidin, terdapat tujuh guru besar yang dimiliki UIN Datokarama Palu, dan sebagian besar aktif dalam kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat.
UIN Datokarama Palu, sebut dia, mengupayakan di tahun 2022 terdapat ketambahan dua orang guru besar. Dua orang yang diupayakan menjadi guru besar adalah Dr Hamlan, dan Dr Saude.
Abidin menjelaskan dua orang calon guru besar itu, memiliki disiplin dan kepakaran ilmu yang berbeda. Dr Hamlan, misalnya, sebut dia, kepakaran atau disiplin ilmu pada bidang pendidikan, sementara Dr Saude pada bidang filsafat.
“Dr Hamlan prosesnya sudah sampai di Kemendikbud, artinya sudah lolos dari proses di Kementerian Agama. Begitu juga dengan Dr Saude. Kemudian juga ada Dr Lukman S Thahir, yang juga sedang berproses usulan guru besarnya di Kementerian Agama,” ungkapnya.
“Tahun 2021 kemarin, kita ketambahan tiga guru besar, di tahun ini kita targetkan dua, namun yang telah masuk dalam proses di Pemerintah Pusat terdapat tiga orang,” ujarnya.
Kemudian, ia mengatakan, UIN Datokarama untuk tahun 2023 dan 2024 menargetkan ketambahan guru besar masing-masing dua orang.
“Yang akan menyusul dan saat ini sedang proses yaitu Dr Askar untuk tahun 2023, kemudian ada juga yang saat ini kita sidangkan proposalnya untuk pengusulan guru besar yaitu Dr Fatimah Suguni, yang kemungkinan di tahun 2024,” ujarnya.
Prof Abidin mendorong para dosen yang berpangkat lektor dan lektor kepala untuk rutin melakukan rise-riset, kemudian hasil riset dipublikasi ke jurnal-jurnal ilmiah nasional dan internasional, sebagai syarat pengusulan guru besar.
“Penambahan jumlah guru besar, juga memberikan dampak yang signifikan terhadap pencapaian nilai akreditasi program studi dan akreditasi kelembagaan, sekaligus sebagai salah satu simbol kualitas mutu akademik, jadi keberadaan guru besar sangat penting,” ungkapnya.
Sumber : humas UIN Datokarama Palu